Kuliner

Apa Itu Kue Keranjang 'Nian Gao' Makanan Khas Imlek yang Rasanya Manis? Begini Sejarahnya

lifestyle.fin.co.id - 05/02/2024, 22:09 WIB

Ternyata Segini Kandungan Kalori Dalam Kue Keranjang Makanan Khas Imlek

FIN.CO.ID - Imlek selalu identik dengan Kue Keranjang. Dalam Bahasa Mandarin disebut Nian Gao. Kue ini bagi orang Tionghoa, bukan sekedar hidangan penutup. Tetapi juga simbol kemakmuran dan keberuntungan. 

Tekstur kue keranjang atau Nian Gao adalah lengket dengan rasa manis yang khas. Namun, kue keranjang atau Nian Gao tak lepas dari sejarah atau asal usul dibuatnya kue keranjang.

Sejarah kue keranjang ini bervariasi. Karena terdapat legenda atau mitos yang populer di kalangan masyarakat Tionghoa.

Seperti dilansir dari China Highlights, kue ini diyakini sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah. Dalam cerita rakyat, Dewa Dapur ini sering membuat laporan tahunan kepada Kaisar Giok.

Supaya Dewa Dapur tidak memberikan laporan jelek, mereka menyajikan Nian Gao atau kue keranjang sebagai hidangan penutup mulut. 

BACA JUGA:

Kue keranjang sudah ada sejak Dinasti Tang--shopee.co.id

Pada cerita rakyat lain, kue keranjang disebut berasal dari kisah monster dataran China bernama Nian. Nah, Nian adalah monster pemangsa hewan yang beralih memburu manusia.

Masyarakat yang tinggal di kawasan Nian hidup dipenuhi dengan rasa takut. Sampai suatu hari, seseorang bernama Gao dari desa tersebut memiliki sebuah ide cemerlang.

Gao membuat sebuah kue yang terbuat dari campuran gula dan tepung beras ketan untuk disajikan di depan pintu rumah untuk menyambut monster Nian.

Beruntungnya, hidangan itu diterima dengan baik dan Nian tidak lagi menerkam manusia sebagai makanan santapan.

Berkat itu, kue berbahan tepung ketan gula dinamakan Nian Gao yang diambil dari nama monster dan nama pembuatnya.

Sumber lain menceritakan sejarah kue keranjang berasal dari Periode Musim Semi dan Gugur (771-476 SM), saat Jenderal Wu Zixu dari ibu kota Wu diserang oleh Raja Yue.

Serangan itu membuat tentara dan warga Wu terjebak di dalam kota dengan persediaan makanan yang terbatas.

Di saat-saat sulit tersebut, warga teringat dengan kata-kata Wu Zixu, "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan."

Rizal Husen
Penulis