Trend . 25/02/2024, 07:55 WIB
Penulis : Giska Cyrilla | Editor : Khanif Lutfi
FIN.CO.ID - Verbal abuse atau pelecehan verbal adalah bentuk penindasan yang melibatkan penggunaan kata-kata atau bahasa yang merendahkan, menghina, atau mengancam seseorang.
Ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik di rumah, tempat kerja, maupun dalam hubungan personal.
Meskipun tidak meninggalkan luka fisik yang terlihat, verbal abuse dapat memiliki dampak emosional yang sangat merusak dan traumatik bagi korban.
Ada beberapa bentuk verbal abuse, mulai dari mengkritik, mengejek, mengancam, hingga menggunakan kata-kata kasar atau menghina. Ini bisa terjadi dalam bentuk ucapan langsung maupun perilaku pasif-agresif, seperti mengabaikan atau menyindir secara terus-menerus.
BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu, Jisoo BLACKPINK Pernah Alami Pelecehan Verbal
Dampak dari verbal abuse bisa sangat beragam, mulai dari rendahnya harga diri dan kepercayaan diri, stres dan kecemasan, hingga masalah kesehatan mental yang serius seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Korban verbal abuse juga mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat dan mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa verbal abuse tidak boleh dianggap enteng dan harus ditangani dengan serius.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami verbal abuse, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani situasi tersebut:
1. Kenali Tanda-tandanya: Sadari bahwa apa yang Anda alami adalah verbal abuse. Waspadai pola komunikasi yang merendahkan, mengancam, atau menyakitkan secara emosional.
2. Tetaplah Tenang dan Bertahan: Cobalah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kata-kata atau perilaku yang merendahkan. Jangan balas dendam atau bertindak impulsif.
3. Sampaikan Batasan: Jika aman untuk melakukannya, jelas sampaikan bahwa Anda tidak akan mentoleransi perilaku verbal abuse dan tetap teguh pada batasan Anda.
4. Cari Dukungan: Berbicaralah dengan seseorang yang Anda percayai tentang pengalaman Anda dan cari dukungan emosional. Bicarakan tentang langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk menangani situasi tersebut.
5. Minta Bantuan Profesional: Jika verbal abuse terjadi secara terus-menerus dan berdampak negatif pada kesejahteraan Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau konselor yang dapat membantu Anda menavigasi situasi tersebut.
Ingatlah bahwa tidak ada alasan atau pembenaran untuk verbal abuse, dan setiap orang berhak untuk diperlakukan dengan hormat dan martabat. Dengan mengenali tanda-tanda verbal abuse dan mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi tersebut, Anda dapat melindungi diri sendiri dan memulai proses pemulihan yang penting.
PT.Portal Indonesia Media