!-- [if gte mso 9]>
FIN.CO.ID - Angin muson adalah fenomena alam yang memengaruhi kondisi cuaca. Terjadi dalam periode tertentu dan mengalami perubahan arah setiap enam bulan sekali.
Menurut buku An Introduction to Dynamic Meteorology, angin muson merupakan angin monsunal yang muncul di sekitar khatulistiwa atau daerah tropis. Asal usul istilah "muson" berasal dari bahasa Sanskerta "mausam," yang berarti "musim."
Angin muson terjadi akibat perbedaan suhu antara daratan dan laut. Pada musim panas, daratan menjadi lebih panas daripada laut, menyebabkan udara di atas daratan naik dan menciptakan zona tekanan rendah di atas daratan.
Sebaliknya, pada musim dingin, daratan menjadi lebih dingin daripada laut, menyebabkan udara di atas laut naik dan menciptakan zona tekanan rendah di atas laut.
Perbedaan tekanan ini menghasilkan aliran udara yang membentuk angin muson. Dampak angin muson sangat signifikan terhadap pertanian, perikanan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat di daerah-daerah yang terkena dampaknya.
Oleh karena itu, pemahaman tentang angin muson menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan perencanaan aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:
- Diterjang Angin Puting Beliung, 16 Rumah di Bandung Rusak dan 56 Jiwa Terdampak
- Mengenal Penyakit Angin Duduk, Kondisi yang Dapat Memicu Serangan Jantung
Jenis Angin Muson
Ada dua jenis utama angin muson: angin muson dari timur dan angin muson dari barat.
1. Angin Muson Timur
Angin muson timur adalah angin yang bertiup dari Australia ke arah Asia melalui Indonesia, terjadi dari April hingga Oktober. Pada saat ini, matahari berada di belahan bumi utara, menyebabkan Asia menerima sinar matahari secara optimal, meningkatkan suhu dan menurunkan tekanan udara.
Sebaliknya, Australia mengalami musim dingin dengan suhu rendah dan tekanan udara tinggi. Angin muson timur membawa sedikit uap air karena melintasi laut yang sempit, menghasilkan curah hujan rendah di Indonesia, yang mengalami musim kemarau pada periode tersebut.
2. Angin Muson Barat
Angin muson barat adalah angin yang bertiup dari Asia ke arah Australia melalui Samudra Hindia, terjadi dari Oktober hingga April. Pada periode ini, matahari berada di belahan bumi selatan, menyebabkan Australia menerima paparan sinar matahari maksimal.
