Apa Itu Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah? Yuk Simak Penjelasannya

lifestyle.fin.co.id - 02/03/2024, 18:35 WIB

Apa Itu Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah? Yuk Simak Penjelasannya

Apa Itu Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah? Yuk Simak Penjelasannya!. Sumber foto: google

FIN.CO.ID - Tak teras sebentar lagi, umat Islam akan menyambut Ramadan 1445 hijriah. Pada bulan suci tersebut, seorang muslim yang sudah balig, mukim (bukan musafir), berakal sehat, serta mampu menahan lapar dan haus diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Diketahui, Puasa termasuk salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Islam itu ditegakkan atas lima perkara, yaitu: Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah (syahadat), mendirikan salat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa saat Ramadan,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Perintah puasa juga tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

BACA JUGA:

Yuk simak pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah Dalam bahasa Arab, puasa (الصوم) artinya mengekang atau menahan diri. Secara bahasa, puasa artinya menahan diri itu tertera dalam cerita Maryam, ibu Nabi Isa ketika ia berjanji tak akan berbicara pada orang lain.

إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡما فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنسِيّا Bacaan latinnya: "Inni nadzartu lirrahmaani shauman falan ukallimal yauma insiyya"

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa karena Tuhan Yang Maha Pemurah bahwa aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,” (QS. Maryam [19]: 26). Pada ayat di atas, Maryam berkata: "Aku berpuasa berbicara", yang artinya ia menahan diri untuk tak berkata-kata.

Penggunaan puasa (menurut bahasa) juga kerap dilakukan dalam percakapan sehari-hari, misalnya "puasa memancing", "puasa makan mie", dan sebagainya.

Sementara itu, secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari semata karena perintah Allah SWT, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu, sebagaimana dikutip dari Fikih Islam Lengkap (1978) yang ditulis Moh. Rifa'i.

Lebih rinci yaitu, puasa dimaksudkan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan syahwat kemaluan, serta segala benda yang memasuki rongga perut dalam tubuh.

Durasi pelaksanaannya tertera jelas dalam hadis Rasulullah SAW, yakni sejak fajar kedua atau fajar shadiq (waktu imsak) sampai dengan terbenamnya matahari.

Advertisement

Tak hanya itu, ibadah puasa baru dinyatakan sah apabila dilakukan oleh sosok yang sudah beragama Islam, berakal sehat, tidak sedang haid atau nifas, serta berniat untuk berpuasa secara yakin tanpa kebimbangan atau ragu-ragu.

BACA JUGA:

Noerma Puspita
Penulis
-->