FIN.CO.ID - Bus priwisata milik Trans Putera Fajar mengalami kecelakaan di tanjakan kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, hari Sabtu 11 Mei 2024.
Sebelum terlibat kecelakaan akibat rem blong, bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok itu diduga sudah berganti-ganti kepemilikan.
Tidak hanya berganti ganti kepemilikan, Bus priwisata milik Trans Putera Fajar ini juga telah mengalami perombakan model di bengkel karoseri.
Berdasarkan informasi yang fin.co.id himpun dari beberapa sumber, bus mesin Hino AK tahun 2006 itu pertama kali dimiliki oleh salah satu Perusahaan Otobus (PO) di Sumatera.
Model asli bus ini adalah Disovery buatan karoseri Laksana, Ungaran, lalu beroperasi untuk pelayanan angkutan pabrik dan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
Model Discovery buatan karoseri Laksana tersebut, umumnya banyak digunakan oleh perusahaan bus yang menggunakan mesin depan.
BACA JUGA :
- Berpindah Kepemilikan Berkali Kali, Ini Rekam Jejak Bus Trans Putera Fajar yang Kecelakaan di Ciater
- Pengakuan Sopir Bus SMK Lingga Kencana Atas Kecelakaan Maut di Subang: Ini Karena Rem Blong
Pada tahun 2020, pemilik PO bus asal Sumatera memberhentikan operasional bus untuk dijual dan dilakukan peremajaan.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, di Wonogiri bus itu sempat dioperasikan oleh PT Jaya Guna Hage dan kembali beberapa kali berpindah kepemilikan.
Demi memenuhi tuntutan dan selera pasar konsumen yang menginginkan bus kekinian, bus bermesin Hino AK tahun 2006 itu dirombak oleh pemilik barunya.
Mesin tipe Hino AK1J non-turbo, telah menggunakan sistem pengereman yang sudah full air namun untuk rem tangan masih manual.
Bus priwisata milik Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaa dirombak total modelnya, menjadi mirip seperti Jetbus 3 SHD bikinan Karoseri Adi Putro, Malang.
Temuan lainnya, tinggi bus yang kecelakaan ini grlah diubah dari tinggi standar menjadi model high decker, tidak sesuai dengan tinggi pertama kali keluar karoseri.
