Religi

Materi Khutbah Jumat 14 Juni 2024: Anjuran dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

fin.co.id - Puasa Tarwiyah dan Arafah salah atu puasa yang dianjurkan bagi umat Islam yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijah sementara puasa Arafah dilakukan tepat pada tanggal 9 Dzulhijah.

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah bakal dapat mendapatkan pahal yang setara dengan puasa satu tahun dan menghapus dosa asatu yang.

Berikut ini akan membagikan materi khutbah Jumat yang dilansir dari NU online.

Khutbah Jumat

Baca Juga

لْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السِّبَاقِ. فَسُبْحَانَ مَنْ أَيْقَظَ الْأَبْرَارَ، وَحَثَّ مَطَايَا شَوْقِهِمْ اِلَى دَارِ الْقَرَارِ، وَاسْتَنْهَضَ عَزَائِمَهُمْ اِلىَ الْمُسَارَعَةِ وَالْبِدَارِ

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْاِحْرَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِّبَاقِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الرَّحْمَنِ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْانِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kepada Allah swt, sebagai pembuka dalam memulai khutbah Jumat pada siang hari ini, karena kita semua telah mendapatkan karunia yang sangat banyak dari Allah swt, bahkan tidak terhitung jumlahnya. Maka, sudah tentu syukur menjadi kalimat yang harus sering kita ucapkan, sebagai bentuk terimakasih kepada-Nya.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, manusia sempurna yang telah sukses menjalankan semua visi dan misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kasih sayang. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan bisa mendapatkan syafaatnya, serta bisa berkumpul bersamanya di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.

Amin ya rabbal alamin. Selanjutnya, sudah menjadi keharusan bagi kami selaku khatib, untuk mengajak dan menyeru kepada kami sendiri, keluarga, dan semua jamaah, untuk senantiasa berusaha dan berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan cara mengerjakan semua kewajiban, menunaikan semua amanah dan tanggung jawab, serta meninggalkan semua yang dilarang dalam agama Islam.

Baca Juga

وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا وَرجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لأعِيذَنَّهُ

Artinya: “Terdapat hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, maka Aku akan mencintainya. Jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang dia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, niscaya akan Aku berikan, dan jika dia meminta perlindungan dari-Ku, niscaya akan Aku lindungi.” (HR Bukhari dalam Sunan Baihaqi al-Kubra).

Dengan demikian, maka ibadah-ibadah sunnah memiliki peran yang sangat penting bagi kita semua untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan meraih cinta-Nya. Dan orang yang sudah mendapatkan cinta-Nya, maka Allah akan menjadi penolong kita semua dalam segala hal. Allah akan menjadi pendengaran kita agar tidak mendengar hal-hal yang diharamkan, sehingga kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak disenangi oleh-Nya. Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi kita semua, dan sangat bertepatan dengan momentum saat ini adalah menunaikan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah.

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Dzulhijah saat ini. Dua puasa ini sangat dianjurkan dalam Islam, karena Rasulullah selalu melakukannya dan memiliki faedah sangat besar, yaitu diampuninya dosa-dosa oleh Allah. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijah) bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim dalam Shahih Muslim). Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Hadits dan penjelasan ini, seharusnya menjadi motivasi dan penyemangat bagi kita semua, untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Sebab, dua puasa sunnah ini hanya bisa dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijah saja, selain itu tidak bisa dilakukan, sehingga anjuran dan faedahnya saja juga akan berbeda. Anjuran puasa Tarwiyah dan Arafah pada bulan ini tidak lain selain karena banyaknya pahala yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang mengerjakan ibadah, bahkan Allah sangat senang ketika ada hamba-Nya yang mengerjakan perbuatan-perbuatan baik pada hari tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat,

Admin
Penulis