fin.co.id - Era digital membuka peluang baru, termasuk dalam dunia perjudian.
Judi online, dengan tawaran keuntungan instan dan sensasi menegangkan, menjadi primadona bagi sebagian orang.
Tapi, di balik layarnya yang penuh warna, judi online menyimpan bahaya tersembunyi, terutama bagi kesehatan mental.
Terjebak dalam Pusaran Dopamin
Permainan judi online dirancang dengan cerdik untuk memicu pelepasan dopamin, hormon yang berkaitan dengan rasa senang dan bahagia.
Baca Juga
- Judi Online, Bencana Tersembunyi yang Sering Dikira Ladang Cuan
- 4 Alasan untuk Beralih ke Air Fryer buat Urusan Memasak: Hidup Sehat Salah Satunya
Sensasi kemenangan sesaat ini membuat pemain ingin terus bermain, memicu rasa ingin tahu dan harapan untuk mendapatkan lebih banyak.
Siklus ini lama-kelamaan dapat menjerumuskan ke dalam kecanduan, di mana judi menjadi satu-satunya hal yang penting.
Kehilangan Kontrol dan Depresi
Kecanduan judi online dapat menyebabkan hilangnya kontrol atas diri sendiri dan keuangan.
Pemain seringkali bertaruh secara impulsif, mengabaikan konsekuensi dan kenyataan. Hal ini dapat berakibat pada kerugian finansial besar, utang menumpuk, dan bahkan kehilangan harta benda.
Rasa frustrasi, kecemasan, dan kesedihan pun menghantui, memicu depresi dan gangguan mental lainnya.
Baca Juga
- Mengenal Apa Itu ASMR, Sensasi Menyenangkan yang Bikin Kamu Ngerasa Rileks
- Gejala Penyakit Asam Lambung yang Sering Terabaikan, Kenali Cirinya agar Tidak Memburuk
Keretakan Hubungan dan Kekerasan
Judi online tak hanya berdampak pada individu, tapi juga orang-orang di sekitarnya.
Kebohongan, manipulasi, dan pengabaian tanggung jawab demi berjudi dapat merusak hubungan dengan keluarga dan teman.
Konflik dan pertengkaran pun tak terhindarkan.
Dalam kasus ekstrem, kecanduan judi online dapat mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian atau kekerasan, untuk mendapatkan uang taruhan.
Dampak Negatif Lainnya:
- Kecanduan dan Kehilangan Kontrol: Judi online dirancang untuk memicu sensasi kecanduan, membuat pemain sulit berhenti meskipun mengalami kerugian besar.
- Konflik Rumah Tangga: Judi online dapat menjadi sumber pertengkaran dan keretakan dalam rumah tangga.
- Trauma Emosional: Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan anggota yang berjudi online dapat mengalami trauma emosional.
- Kriminalitas: Putus asa karena kalah judi dapat mendorong pemain untuk melakukan tindakan kriminal.
- Keamanan Data: Platform judi online yang tidak terpercaya berisiko tinggi terhadap kebocoran data pribadi dan keuangan pemain.
Penutup
Judi online bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan kesenangan dan keuntungan instan.
