fin.co.id - Pernahkah kamu merasakan cinta yang begitu intens, sampai-sampai kamu terobsesi dengan orang yang kamu cintai?
Pikiranmu selalu tertuju pada mereka, dan kamu merasa hampa saat tidak bersama mereka?
Jika ya, kamu mungkin mengalami limerence, sebuah "penyakit cinta" yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya
Apa Itu Limerencia
Baca Juga
- Side Hustle: Rekomendasi dan Cara Menemukan Peluang untuk Mengisi Waktu Luang
- "Sayang, Cakepan Dia atau Aku?", Guys! Ini Jawaban yang Benar jika Pasanganmu Bertanya
Limerence adalah istilah yang diciptakan oleh psikolog Dorothy Tennov untuk menggambarkan keadaan pikiran yang intens dan obsesif terhadap seseorang.
Orang yang mengalami limerence sering kali merasakan pikiran intrusif, kemelankolis, dan keprihatinan tragis terhadap objek kasih sayang mereka.
Mereka juga memiliki keinginan kuat untuk membentuk atau mempertahankan hubungan dengan orang tersebut dan mendapatkan perasaan mereka dibalas.
Gejala Limerencia
Gejala limerence bisa sangat melemahkan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
- Gak Perlu Berhenti Ngopi, Ini Tips Minum Kopi tanpa Bikin Perut Melilit
- Limerencia, Penyakit Cinta yang Belum Pernah Kamu Dengar Sebelumnya
Orang yang mengalaminya mungkin mengalami kesulitan untuk fokus pada pekerjaan atau studi mereka.
Pada kasus tertentu, mereka dengan kondisi bisa menarik diri dari aktivitas sosial.
Dalam beberapa kasus, limerence dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan perilaku yang membahayakan diri sendiri.
Bukan Penyakit Mental
Meskipun limerence dapat menjadi pengalaman yang menyakitkan, penting untuk diingat bahwa itu bukan penyakit mental.
Ini adalah keadaan emosional yang normal, meskipun intens.