Trend . 23/12/2024, 07:44 WIB
Penulis : Makruf | Editor : Makruf
fin.co.id - Siapa sih yang nggak kepincut sama desain rumah minimalis gaya Skandinavia? Desain simpel, estetis, dan fungsional bikin rumah terlihat nyaman sekaligus elegan.
Tapi, kalo mau bangun rumah dengan gaya ini di Indonesia yang iklimnya tropis, ada beberapa penyesuaian yang harus kamu pikirin.
Jangan cuma ngikut tren, ya! Yuk, kita bahas apa aja yang perlu disesuaikan supaya rumah kamu tetap nyaman dan nggak bermasalah.
Gaya Skandinavia sering banget memanfaatkan jendela besar buat pencahayaan alami. Nah, di Indonesia, pencahayaan alami memang penting, tapi ventilasi udara juga nggak kalah krusial. Supaya rumah tetap adem, pastikan kamu bikin ventilasi silang (cross ventilation). Ventilasi ini memungkinkan udara masuk dan keluar dengan lancar, jadi rumah nggak panas dan lembap. Pilih juga material kusen jendela yang tahan cuaca, kayak aluminium atau kayu olahan yang udah dilapisin anti rayap.
Rumah Skandinavia sering pakai atap datar atau rendah. Sayangnya, model ini kurang cocok buat Indonesia yang curah hujannya tinggi. Solusinya? Gunakan atap miring dengan bahan yang tahan lama, seperti genteng beton atau metal. Atap miring nggak cuma bikin air hujan ngalir lebih cepat, tapi juga mengurangi risiko bocor. Kamu juga bisa tambahin talang air yang baik supaya air hujan nggak numpuk di sekitar rumah.
Iklim tropis Indonesia bikin rumah gampang panas kalo nggak dirancang dengan baik. Untuk itu, tambahin kanopi atau shading di bagian jendela besar. Selain itu, gunakan tirai blackout atau gorden tipis untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk. Material dinding juga perlu diperhatiin. Pilih dinding dengan insulasi termal, seperti bata ringan atau panel sandwich, biar suhu di dalam rumah tetap stabil.
Material kayu jadi elemen utama di rumah Skandinavia, tapi kamu harus hati-hati karena iklim lembap di Indonesia bisa bikin kayu gampang rusak. Pilih kayu yang udah diawetin atau material alternatif kayak wood-plastic composite (WPC). Selain lebih tahan lama, material ini juga ramah lingkungan. Furnitur juga sebaiknya pilih yang tahan lembap, misalnya kayu jati atau plywood berkualitas tinggi.
Rumah Skandinavia sering mengedepankan konsep "terbuka" dengan jendela besar dan sedikit sekat. Nah, di Indonesia, konsep ini bisa dimaksimalkan dengan taman kecil atau teras terbuka. Selain bikin rumah terlihat lega, ruang terbuka juga membantu sirkulasi udara lebih baik. Kamu juga bisa tambahin tanaman hias buat mempercantik sekaligus menjaga kualitas udara di rumah.
Desain rumah minimalis gaya Skandinavia emang menarik banget, tapi nggak bisa langsung diterapin mentah-mentah di Indonesia.
Dengan menyesuaikan ventilasi, desain atap, material, dan perlindungan dari cuaca tropis, kamu bisa punya rumah yang nggak cuma estetik, tapi juga nyaman dan fungsional.
Ingat, desain rumah itu harus sesuai sama kebutuhan dan lingkungan sekitar. Jadi, sebelum mulai bangun, pastikan kamu udah diskusi sama arsitek atau desainer interior biar hasilnya maksimal.
Yuk, wujudkan rumah impian kamu dengan penyesuaian yang tepat! Siap untuk rumah Skandinavia tropis versi kamu?
PT.Portal Indonesia Media