Lavender Marriage: Pernikahan Tanpa Cinta untuk Hindari Stigma Sosial

lifestyle.fin.co.id - 18/01/2025, 11:40 WIB

Lavender Marriage: Pernikahan Tanpa Cinta untuk Hindari Stigma Sosial

Lavender Marriage: Pernikahan Tanpa Cinta untuk Hindari Stigma Sosial

fin.co.id - Lavender marriage adalah istilah yang semakin dikenal di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang tertarik membahas isu-isu hubungan dan orientasi seksual. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan lavender marriage dan mengapa fenomena ini terjadi? Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian, tujuan, serta fenomena lavender marriage dalam masyarakat modern.

Apa Itu Lavender Marriage?

Lavender marriage merujuk pada pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita, di mana salah satu pasangan memiliki orientasi seksual yang berbeda, seperti homoseksual atau biseksual. Pernikahan ini biasanya tidak dilatarbelakangi oleh rasa cinta, melainkan sebagai cara untuk menyembunyikan orientasi seksual seseorang dari masyarakat. Dalam beberapa kasus, lavender marriage juga dilakukan untuk memenuhi ekspektasi sosial atau keluarga, atau demi keuntungan tertentu seperti status sosial dan stabilitas finansial.

Mengapa Disebut Lavender Marriage?
Istilah "lavender" dipilih karena merujuk pada warna yang memiliki konotasi dengan non-konformitas dalam hal gender dan seksualitas. Warna lavender sendiri sering dikaitkan dengan komunitas LGBTQ+ sebagai simbol dari keberagaman orientasi seksual. Dalam konteks ini, istilah tersebut mencerminkan kenyataan bahwa pernikahan ini sering kali disusun dengan tujuan untuk menyembunyikan identitas seksual pasangan yang sebenarnya.

Tujuan dan Alasan di Balik Lavender Marriage

Menghindari Stigma Sosial Salah satu alasan utama mengapa lavender marriage terjadi adalah untuk menghindari stigma sosial. Meskipun beberapa negara telah melegalkan pernikahan sesama jenis, stigma terhadap komunitas LGBTQ+ masih sangat kuat di banyak tempat. Oleh karena itu, individu yang merasa tertekan oleh ekspektasi sosial atau kekhawatiran akan dampak negatif terhadap reputasi mereka, memilih untuk memasuki pernikahan heteroseksual yang dianggap lebih diterima oleh masyarakat.

Melindungi Karier dan Reputasi Beberapa orang memilih untuk melakukan lavender marriage demi melindungi karier mereka, terutama jika mereka berprofesi di bidang yang sangat memperhatikan citra publik, seperti selebritas, politisi, atau tokoh masyarakat lainnya. Pernikahan heteroseksual sering kali dianggap lebih stabil dan dapat meningkatkan reputasi, sementara orientasi seksual yang berbeda bisa dianggap sebagai penghalang.

Keuntungan Hukum dan Finansial Selain alasan sosial dan emosional, lavender marriage juga dapat memberikan keuntungan dalam aspek hukum dan finansial. Di banyak negara, pasangan yang menikah dapat memperoleh keuntungan seperti pengurangan pajak, hak waris, akses ke tunjangan kesehatan, dan manfaat lainnya yang sulit didapatkan oleh individu yang menjalin hubungan sesama jenis.

Lavender Marriage di Kalangan Publik Figur
Fenomena lavender marriage sering kali ditemukan di kalangan selebritas, politisi, dan tokoh publik lainnya. Dalam dunia hiburan dan politik, di mana citra publik sangat penting, beberapa individu memilih untuk memasuki pernikahan heteroseksual meskipun orientasi seksual mereka sebenarnya berbeda. Hal ini seringkali dilakukan untuk menjaga karier dan menghindari kontroversi yang bisa merusak reputasi mereka.

Ari Nur Cahyo
Penulis
-->