fin.co.id - Organisasi pengemudi menyoroti kecelakaan truk di gerbang Tol Ciawi 2 Bogor, hingga mengungkap banyaknya perusahaan yang bandel terkait perawatan armada truk.
Ketua Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Ika Rostianti mengungkapkan, masih banyak perusahaan yang bandel dalam mengelola truk logistik.
"Banyak banget (tidak mengikuti aturan perawatan), perusahaan kecil menengah, besar ada tapi ga banyak," ungkap Ika Rostianti kepada fin.co.id Rabu 5 Februari 2025
Umumnya perusahaan tersebut membiarkan laporan pengemudi terkait kerusakan, sehingga truk berjalan dengan kondisi yang tidak laik jalan.
"Sopir laporan ban botak, kata korlap perusahaan paksain dulu, atau entar aja gantinya. Bilang lampu mati, suruh sopir gantiin dulu. Keluhan lain sering ga di tanggapi, sampe laka baru repot," jelasnya.
Ika Rostianti juga menyoroti terkait muatan truk di Indonesia, yang umumnya banyak perusahaan masih mementingkan pendapatan hingga melebihi kapasitas.
"Terkait muatan ini juga PR banget, gimana caranya bisa muatan ini sesuai kapasitas armada, tanpa mengurangi pendapatan sopir," kata Ika Rostianti.
Baca Juga
Mengenai muatan sudah sering dibahas antara asosiasi pengemudi dengan perusahaan, namun tetap saja pelaksanaannya belum berjalan di lapangan.
"Prihatin. Hal ini sudah sering di bahas oleh RBPI bersama asosiasi pengusaha armada ekspedisi maupun dengan instansi terkait," ucapnya.
Atas kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi Bogor, ia menyatakan bahwa pihak perusahaan truk harus bertanggung jawab secara keseluruhan.
"Perusahaan harus bertanggung jawab, pemilik aemada harus brtanggung jawab karena lalai dalam perawatan armadanya," tuturnya.
Menurutnya, perusahaan mempunyai peran penting dalam perawatan armada dan pengetahuan supir, terkait keamanan selama berkendara di jalanan.
