fin.co.id - Industri perhotelan dan restoran di Jawa Barat menghadapi ancaman, usai pemerintah pusat dan daerah menerapkan efisiensi anggaran.
Tidak hanya bagi perusahaan besar, efisiensi anggaran juga dirasakan oleh sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan hotelan dan restoran.
Pengurangan pesanan makanan dan kebutuhan lainnya dari hotel dan restoran, otomatis mengurangi pendapatan UMKM yang selama ini menjadi pemasok utama.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dodi Ahmad Sofiandi mengungkapkan, kebijakan efisiensi anggaran sangat berpengaruh ke sektor bisnis kuliner.
“Ketika sektor perhotelan mengurangi kegiatan, para distributor makanan dan UMKM yang bergantung pada sektor ini juga ikut terimbas. Jadi, dampaknya bersifat berkelanjutan,” ungkap Dodi Ahmad saat dikutip, Jumat 28 Februari 2025.
Dirinya meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi lebih lanjut kebijakan efisiensi anggaran, karena beresiko menambah dampak negatif.
“Defisit ini bisa tertanggulangi dalam satu atau dua bulan, tetapi jika kondisi ini terus berlanjut hingga Lebaran pada bulan April nanti, banyak hotel yang akan terpaksa mengurangi karyawan,” ucapnya.
Baca Juga
Pihaknya berharap pemerintah segera melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi masalah ini, agar sektor perhotelan dan restoran bisa kembali pulih.
Pernyataan PHRI Jawa Barat sesuai dengan analisa dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, yang menyatakan efisiensi sangat terdampak pada sektor restoran dan perhotelan.
"Pasti akan ada dampaknya kebijakan efisiensi itu. Efisiensi kan tidak hanya perjalanan dinas. Tapi kegiatan seperti seminar, FGD juga dibatasi. Itu bakal berdampak pada hotel dan resto," kata Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus.
Menurutnya, okupansi sektor bisnis perhotelan dan restoran akan meningkatkan saat masa libur panjang atau hari hari tertentu.
Sementara selama hari biasa, perhotelan dan restoran masih mengandalkan penyewaan untuk ruang rapat dan juga seminar-seminar dari pemerintah.
"Sebagian besar ya pendapatan dari hotel saat weekday itu sekitar 60% berasal dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah," tutupnya.