Religi . 11/03/2025, 08:00 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Surat Yusuf merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi Yusuf AS. Ayat ke-28 dalam surat ini memiliki makna mendalam terkait kejadian fitnah yang menimpanya dan bagaimana kebenaran akhirnya terungkap. Artikel ini akan mengulas arti, tafsir, serta hikmah yang dapat kita pelajari dari ayat tersebut.
Arab:
"فَلَمَّا رَءَا قَمِيصَهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٍۢ قَالَ إِنَّهُۥ مِن كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ"
Latin:
"Falamma ra’aa qamiisahoo qudda min duburin qaala innahoo min kaidikunna inna kaidakunna ‘azeem."
Terjemahan:
Maka ketika suami perempuan itu melihat baju gamis Yusuf koyak di bagian belakang, di a pun berkata, 'Sesungguhnya ini adalah tipu daya kalian (kaum wanita), sesungguhnya tipu daya kalian sangat besar.' (QS. Yusuf: 28)
Ayat ini mengisahkan saat Nabi Yusuf difitnah oleh istri Al-Aziz (Zulaikha) yang mencoba menggoda dan merayunya. Namun, kebenaran terungkap setelah suaminya melihat bahwa baju Yusuf terkoyak di bagian belakang, yang menandakan bahwa Yusuf sebenarnya melarikan diri dari godaan Zulaikha. Suami Zulaikha akhirnya menyimpulkan bahwa istrinya telah melakukan tipu daya.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menunjukkan bahwa perempuan tersebut berusaha menjebak Nabi Yusuf, tetapi Allah membuktikan kebenaran melalui bukti yang jelas. Sementara itu, tafsir Al-Muyassar menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi titik penting dalam perjalanan hidup Nabi Yusuf, di mana ia harus menghadapi fitnah meskipun tidak bersalah.
Meskipun Yusuf AS difitnah, Allah tetap menampakkan bukti yang menunjukkan siapa yang bersalah. Ini mengajarkan bahwa kebenaran selalu menemukan jalannya.
Ayat ini juga menjadi pengingat tentang bahaya fitnah dan tipu daya, yang bisa merugikan orang yang tidak bersalah. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan agar tidak menzalimi orang lain.
Nabi Yusuf AS tetap teguh dalam keimanannya dan tidak terpengaruh oleh godaan serta fitnah yang menimpanya. Kesabaran dan ketakwaan menjadi kunci utama dalam menghadapi cobaan hidup.
Surat Yusuf Ayat 28 mengajarkan kita tentang pentingnya kejujuran, kesabaran, dan bagaimana Allah selalu menolong orang yang benar. Ayat ini juga menjadi pengingat bahwa tipu daya dan fitnah tidak akan bertahan lama, karena kebenaran akan selalu menang. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ayat ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (*)
PT.Portal Indonesia Media