fin.co.id - Mengetahui jenis kelamin bayi selama kehamilan sering menjadi keinginan banyak orang tua. Meskipun pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah metode medis yang akurat untuk menentukan jenis kelamin janin, berbagai mitos dan kepercayaan populer berkembang mengenai tanda-tanda kehamilan yang dikaitkan dengan jenis kelamin bayi. Berikut adalah beberapa perbedaan yang sering dibahas antara kehamilan bayi laki-laki dan perempuan:
1. Tingkat Morning Sickness
Bayi Perempuan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengandung bayi perempuan mungkin mengalami morning sickness yang lebih parah dibandingkan dengan yang mengandung bayi laki-laki.
Bayi Laki-Laki: Morning sickness cenderung lebih ringan atau tidak terlalu parah.
2. Bentuk dan Posisi Perut
Bayi Perempuan: Kepercayaan populer menyebutkan bahwa perut yang melebar ke samping dan condong ke atas menandakan bayi perempuan.
Bayi Laki-Laki: Perut yang lebih membulat ke bawah sering dikaitkan dengan bayi laki-laki.
3. Detak Jantung Janin
Bayi Perempuan: Mitos mengatakan bahwa detak jantung janin di atas 140 denyut per menit menandakan bayi perempuan.
Bayi Laki-Laki: Detak jantung di bawah 140 denyut per menit dianggap sebagai tanda bayi laki-laki.
Baca Juga
Namun, penelitian menunjukkan bahwa detak jantung janin tidak dapat dijadikan indikator jenis kelamin yang akurat.
4. Kondisi Kulit dan Rambut
Bayi Perempuan: Kepercayaan populer menyebutkan bahwa ibu yang mengandung bayi perempuan mungkin mengalami kulit berjerawat dan rambut kusam.
Bayi Laki-Laki: Kulit yang lebih bersih dan rambut berkilau sering dikaitkan dengan kehamilan bayi laki-laki.
5. Ngidam Makanan Tertentu
Bayi Perempuan: Mengidam makanan manis seperti cokelat atau es krim sering dikaitkan dengan bayi perempuan.
Bayi Laki-Laki: Keinginan untuk mengonsumsi makanan asin atau asam dianggap sebagai tanda mengandung bayi laki-laki.
6. Perubahan Pusar
Bayi Perempuan: Pusar yang menonjol ke dalam dianggap sebagai tanda mengandung bayi perempuan.
Bayi Laki-Laki: Pusar yang menonjol ke luar sering dikaitkan dengan bayi laki-laki.
Namun, perubahan pada pusar lebih disebabkan oleh pertumbuhan rahim dan tekanan pada dinding perut, bukan jenis kelamin janin.