fin.co.id - Mata kabur saat malam hari bisa sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang aktif di malam hari atau sering bepergian di waktu gelap.
Penglihatan yang menurun pada malam hari bukan hanya membuat aktivitas sulit, tetapi juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang perlu perhatian.
Nah, apa saja sih penyebab mata kabur yang memburuk di malam hari? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Katarak: Lensa Mata yang Mengabur
Salah satu penyebab utama mata kabur di malam hari adalah katarak. Penyakit ini terjadi ketika lensa mata mulai mengabur, menghalangi cahaya masuk dengan baik. Seiring waktu, penderita katarak akan merasakan penglihatan yang semakin buruk, terutama saat malam hari atau dalam pencahayaan rendah. Masyarakat lansia, khususnya, rentan terhadap katarak. Meski begitu, katarak juga bisa terjadi pada orang yang lebih muda, dipicu oleh faktor genetik atau gaya hidup yang kurang sehat.
Katarak bisa diatasi dengan operasi untuk mengganti lensa yang mengabur dengan lensa buatan. Jadi, jika kamu mulai merasakan penglihatan yang kabur saat malam hari, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata.
2. Kekurangan Vitamin A: Pengaruh Gizi terhadap Penglihatan
Kekurangan vitamin A bisa memengaruhi penglihatan, terutama di malam hari. Vitamin A berperan penting dalam membantu mata untuk beradaptasi dengan kondisi cahaya rendah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan masalah seperti night blindness atau kesulitan melihat di malam hari. Di Indonesia, kekurangan vitamin A masih sering ditemukan, terutama pada anak-anak dan ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel, ikan makarel, dan susu. Mengatur pola makan yang sehat sangat penting untuk mendukung kesehatan mata.
Baca Juga
3. Retinitis Pigmentosa: Penyakit Genetik yang Memengaruhi Penglihatan
Retinitis pigmentosa adalah penyakit genetik yang merusak retina mata secara perlahan. Penderita penyakit ini sering kali mengalami kesulitan melihat pada malam hari. Namun, masalah ini juga dapat mempengaruhi penglihatan di siang hari. Meskipun retinitis pigmentosa tidak dapat disembuhkan, gejalanya bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup yang sehat. Namun, pengobatan yang efektif untuk mengatasi kondisi ini masih terbatas.
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki riwayat penyakit ini, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
4. Rabun Jauh: Masalah Penglihatan yang Semakin Terasa Saat Malam Hari
Meskipun rabun jauh (miopi) lebih sering memengaruhi penglihatan siang hari, efeknya bisa semakin terasa di malam hari. Orang yang memiliki rabun jauh akan kesulitan melihat objek dengan jelas pada jarak jauh, dan hal ini akan semakin buruk dalam kondisi pencahayaan rendah. Misalnya, ketika mengemudi di malam hari atau berjalan di jalan yang kurang terang. Jika kamu mengalami masalah ini, pastikan untuk menggunakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai resep, dan periksakan secara berkala.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Efek Samping yang Tidak Diinginkan
Beberapa obat dapat menyebabkan penglihatan kabur, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Obat-obatan seperti antihistamin, obat penenang, atau antidepresan dapat memengaruhi ketajaman penglihatan dan membuat mata lebih sulit beradaptasi dengan perubahan cahaya. Meskipun efek ini sering bersifat sementara, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai efek samping obat yang kamu konsumsi, agar bisa mencari solusi atau pengobatan alternatif yang lebih sesuai.
Kesimpulan
Mata kabur yang memburuk di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah gizi hingga penyakit mata yang lebih serius.
Jika kamu mulai merasakan kesulitan melihat di malam hari, sebaiknya tidak menunda untuk memeriksakan mata ke dokter.
Mengatasi masalah penglihatan sejak dini akan membantu menjaga kualitas hidup dan mencegah kondisi yang lebih parah di kemudian hari.
