Religi . 06/05/2025, 18:21 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Tata cara mandi wajib seringkali dianggap sepele, padahal ini adalah ibadah penting yang menyangkut kesucian dan sah tidaknya ibadah lainnya. Sudah benarkah cara kamu melakukannya? Banyak orang hanya sekadar membasuh tubuh, tanpa memperhatikan niat dan urutan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Padahal, mandi wajib punya aturan tersendiri yang patut dipahami dan diamalkan.
Mandi wajib atau ghusl adalah mandi besar yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar, seperti setelah haid, nifas, atau berhubungan suami istri. Dalam Islam, kesucian badan menjadi syarat utama dalam menunaikan ibadah, terutama salat dan puasa. Oleh karena itu, mengetahui tata cara mandi wajib secara benar adalah bagian dari menjaga keabsahan ibadah.
Seperti ibadah lain, mandi wajib dimulai dengan niat dalam hati. Niat ini tidak harus dilafalkan, tapi wajib ada dalam hati untuk membedakan antara mandi biasa dan mandi wajib. Lafal niat yang dianjurkan misalnya:
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari lillahi ta’ala.”
Yang artinya: Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala.
Berikut ini adalah urutan tata cara mandi wajib yang diajarkan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits-hadits sahih:
Pastikan air mengenai semua lipatan tubuh, termasuk ketiak, sela jari, dan belakang lutut.
Beberapa kesalahan umum saat mandi wajib antara lain:
Seperti dikutip dari Lembaga Fatwa Arab Saudi, mandi wajib yang tidak membasuh seluruh tubuh dengan air bisa dianggap tidak sah.
Berikut ini beberapa kondisi yang mewajibkan seseorang untuk melakukan mandi wajib:
Tata cara mandi wajib bukan hanya urusan kebersihan, tetapi bagian dari ibadah yang menentukan sah atau tidaknya ibadah lainnya. Menjaga kesucian adalah kunci utama dalam hidup seorang muslim. Pastikan kamu melakukannya sesuai tuntunan agar ibadahmu diterima dan hidupmu penuh berkah.(*)
PT.Portal Indonesia Media