Otomotif . 29/08/2025, 19:10 WIB
Penulis : Tuahta Aldo | Editor : Tuahta Aldo
fin.co.id - Di tengah padatnya lalu lintas kota dan sempitnya jalanan, power steering jadi salah satu sahabat terbaik bagi peengemudi.
Tanpa sistem ini, memutar setir mobil bisa serasa olahraga angkat beban, tentunya bikin kamu semakin berotot.
Tapi sayangnya, banyak pemilik mobil belum sadar kalau sistem kemudi ini bisa cepat rusak hanya karena kebiasaan kecil yang sering dilakukan sehari-hari.
Banyak orang berpikir, kalau oli power steering baru perlu diganti setelah ribuan kilometer.
Padahal, oli yang keruh atau kotor wajib diganti secepatnya, tanpa harus menunggu jarak tempuh tinggi.
Apalagi kalau ditemukan kebocoran. Kalau dibiarkan, pompa power steering bisa bekerja terlalu keras dan merusak komponen lainnya.
Kalau tabung oli sampai kosong, siap-siap saja setir jadi super berat saat dikemudikan.
Satu lagi kebiasaan kecil tapi berdampak besar, yakni memutar setir sampai mentok saat mobil belum bergerak.
Ini bikin tekanan tinggi di sistem hidrolik power steering, terutama kalau mesin dalam kondisi mati.
Lebih baik, mulai jalan dulu baru belok. Dan saat parkir, usahakan posisi setir tetap lurus untuk menjaga tekanan tetap stabil.
Buat kamu yang sering melintasi jalanan rusak atau nerobos genangan air, hati-hati.
Air bisa menyusup ke bagian dalam sistem kemudi dan merusak seal karet serta as power steering.
Kalau sudah berkarat, perbaikannya bisa mahal. Jadi kalau habis nerjang banjir dan setir terasa berat, langsung periksa ke bengkel, jangan ditunda.
Jangan cuma servis, kalau ada masalah lakukan pengecekan rutin pada sistem kemudi, termasuk kondisi oli, pompa, dan komponen lainnya.
Dengan perawatan yang tepat, usia pakai power steering bisa jauh lebih lama.
PT.Portal Indonesia Media