FIN.CO.ID - Burung Murai Batu dengan ekornya yang panjang dan menjuntai sepertinya memang istimewa bagi para pecinta kicau.
Selain kicaunya, salah satu kelebihan murai batu dibandingkan burung kicau lainnya adalah ekornya yang relatif panjang.
Burung murai ekor panjang merupakan ciri yang mencolok dan menarik dari burung aduan yang bersuara lembut ini.
Meski ada juga beberapa burung murai batu ekor pendek. Namun semakin panjang antriannya, semakin tinggi pula harga jualnya.
Tak heran jika burung ini menjadi yang paling populer dan disukai para kicaumania.
BACA JUGA:
- 5 Burung yang Dipercaya Dapat Membawa Keberuntungan, Rezeki Bisa Datang dari Segala Arah!
- 5 Burung Kicau Paling Mahal di Indonesia, Harganya Ada yang Sampai Ratusan Juta!
Meski biasanya keindahan ekor burung murai tidak bertahan lama.
Setelah dikurung dan kurang dirawat, ekor murai batu sering patah atau rusak.
Panjang ekor murai batu juga bisa berkurang setelah masa molting jika asupan nutrisinya tidak tercukupi.
Padahal normalnya ekor murai batu akan bertambah panjang setiap kali meranggas atau ngurat.
Untuk menambah panjang ekornya, burung murai batu harus diberi perawatan yang baik saat dalam keadaan molting.
“Jika dirawat dengan baik dan ditambah dengan gizi seimbang maka proses molting akan terjadi secara normal dan panjang ekor dapat bertambah atau setidaknya tetap sama dengan panjang ekor sebelum molting,” sumber akun YouTube Ikhwan AE.
BACA JUGA:
- Cara Cepat Menaikkan Birahi Murai Batu, Burung Semakin Gacor dan Fighter!
- Manfaat Minyak Ikan untuk Burung, Lomba Jadi Lebih Maksimal!
Selama proses molting, burung murai batu membutuhkan makanan tambahan untuk memaksimalkan perkembangan bulu ekornya.
Ada beberapa suplemen yang bisa diberikan pada burung murai batu saat molting untuk memaksimalkan pertumbuhan ekornya, khususnya kuning telur rebus dan minyak ikan.