Trend . 08/02/2024, 15:00 WIB

Kisah Francis, Kucing Mini Berusia 13 Tahun yang Mengidap Dwarfisme

Penulis : Ari Nur Cahyo  |  Editor : Ari Nur Cahyo

Selain memiliki tinggi di bawah rata-rata, penderita Dwarfisme juga dapat mengalami kelainan pertumbuhan fisik lainnya, seperti kaki bengkok atau tulang belakang yang melengkung. Meski demikian, penderita Dwarfisme umumnya tidak mengalami gangguan intelektual, sehingga dapat menjalani aktivitas dengan normal.

Penderita Dwarfisme ini memiliki ukuran tubuh tidak proporsional, dan Dwarfisme proporsional dimana semua tubuh pada penderita Dwarfisme jenis ini memiliki ukuran yang tampak proporsional dengan tinggi tubuhnya.

Kelainan Dwarfisme ini bukan hanya terhadap manusia melainkan terhadap hewan.

BACA JUGA:

Penanganan Dwarfisme

Terdapat berbagai metode untuk menangani kelainan Dwarfisme. Berikut ini akan memberikan beberapa metode yang dapat dilakukan.

1.Terapi Hormon

Suntikan hormon sintetis diberikan setiap hari pada anak yang kekurangan hormon pertumbuhan. Suntikan dapat diberikan hingga usia 20 tahun, agar anak mencapai tinggi badan maksimal.

Pada pasien Dwarfisme dengan sindrom Turner, suntikan hormon estrogen diberikan untuk merangsang pubertas dan pertumbuhan organ seksual. Suntikan estrogen ini akan diberikan sampai pasien mencapai usia menopause.

2. Operasi

Pada penderita Dwarfisme Disproporsional, operasi dilakukan untuk memperbaiki arah pertumbuhan tulang dan bentuk tulang belakang, mengurangi tekanan di saraf tulang belakang, dan membuang kelebihan cairan di otak bila pasien juga mengalami hidrosefalus.

 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com