Trend . 08/02/2024, 15:00 WIB
Penulis : Ari Nur Cahyo | Editor : Ari Nur Cahyo
Selain memiliki tinggi di bawah rata-rata, penderita Dwarfisme juga dapat mengalami kelainan pertumbuhan fisik lainnya, seperti kaki bengkok atau tulang belakang yang melengkung. Meski demikian, penderita Dwarfisme umumnya tidak mengalami gangguan intelektual, sehingga dapat menjalani aktivitas dengan normal.
Penderita Dwarfisme ini memiliki ukuran tubuh tidak proporsional, dan Dwarfisme proporsional dimana semua tubuh pada penderita Dwarfisme jenis ini memiliki ukuran yang tampak proporsional dengan tinggi tubuhnya.
Kelainan Dwarfisme ini bukan hanya terhadap manusia melainkan terhadap hewan.
BACA JUGA:
Penanganan Dwarfisme
Terdapat berbagai metode untuk menangani kelainan Dwarfisme. Berikut ini akan memberikan beberapa metode yang dapat dilakukan.
1.Terapi Hormon
Suntikan hormon sintetis diberikan setiap hari pada anak yang kekurangan hormon pertumbuhan. Suntikan dapat diberikan hingga usia 20 tahun, agar anak mencapai tinggi badan maksimal.
Pada pasien Dwarfisme dengan sindrom Turner, suntikan hormon estrogen diberikan untuk merangsang pubertas dan pertumbuhan organ seksual. Suntikan estrogen ini akan diberikan sampai pasien mencapai usia menopause.
2. Operasi
Pada penderita Dwarfisme Disproporsional, operasi dilakukan untuk memperbaiki arah pertumbuhan tulang dan bentuk tulang belakang, mengurangi tekanan di saraf tulang belakang, dan membuang kelebihan cairan di otak bila pasien juga mengalami hidrosefalus.
PT.Portal Indonesia Media