FIN.CO.ID - Biasanya, para wanita menggunakan kosmetik setiap hari untuk meningkatkan penampilan wajah mereka.
Mengingat penggunaan yang teratur dan sering dalam jangka waktu yang panjang, penting untuk memastikan bahwa kosmetik yang digunakan aman bagi kesehatan.
Walaupun ada pedoman dan regulasi yang mengatur bahan-bahan dalam kosmetik, masih ada produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.
S elain itu, beberapa produk kosmetik juga menggunakan bahan-bahan tertentu dalam jumlah yang berlebihan atau melebihi batas yang ditetapkan.
BACA JUGA:
- Manfaat Vitamin E untuk Wajah, Bisa Bantu Mencerahkan Dari Dalam?
- 10 Rekomendasi Produk Makeup Untuk Pemula Beserta Fungsinya.
Penting untuk memahami bahwa dalam penggunaan kosmetik, terutama secara teratur, penting untuk mengetahui bahan-bahan berbahaya yang mungkin terkandung di dalamnya.
Hal ini memungkinkan kita untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik yang aman.
Beberapa bahan kosmetik berbahaya yang dapat berdampak negatif pada kulit dan kesehatan secara keseluruhan antara lain:
span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif; mso-fareast-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Verdana;">1. span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif;">Merkuri: Merkuri sering ditambahkan pada produk kosmetik seperti eye shadow, blush on, dan bedak sebagai bahan pengawet.
Namun, merkuri dapat diserap melalui kulit dan menyebabkan masalah seperti ruam, jerawat, dan perubahan warna kulit. Paparan merkuri dalam jangka panjang juga dapat merusak organ seperti otak, sistem saraf, dan ginjal.
span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif; mso-fareast-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Verdana;">2. span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif;">Hidroquinon: Hidroquinon adalah bahan yang sering digunakan dalam produk pemutih kulit. Meskipun diperbolehkan dalam konsentrasi tertentu, penggunaan jangka panjang bisa berhubungan dengan kelainan pigmentasi seperti ochronosis.
span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif; mso-fareast-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Verdana;">3. span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif;">Formalin: Formalin adalah zat yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet jenazah dan memiliki sifat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Beberapa produk kosmetik seperti krim pelurus rambut, sabun mandi, dan tabir surya mungkin mengandung formalin.
span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif; mso-fareast-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Verdana;">4. span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif;">Phthalates: Phthalates adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pewangi dalam berbagai produk kosmetik. Paparan phthalates selama kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan pada anak.
span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif; mso-fareast-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Verdana;">5. span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Verdana',sans-serif;">Timbal: Timbal adalah logam beracun yang sering ditemukan dalam lipstik. Penggunaan kosmetik yang mengandung timbal dapat meningkatkan risiko keracunan dan berdampak buruk pada organ seperti ginjal, otak, dan hati.