Kuliner . 05/03/2024, 18:50 WIB
Penulis : Rizal Husen | Editor : Rizal Husen
Kepiting tapal kuda adalah spesies sensitif terhadap polusi dan perubahan lingkungan.
Populasi kepiting tapal kuda yang menurun dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan di ekosistem laut.
Sebagai hewan purba, kepiting tapal kuda memberikan wawasan berharga tentang evolusi kehidupan di bumi.
Fosil kepiting tapal kuda telah membantu para ilmuwan mempelajari bagaimana arthropoda berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Harga darah biru kepiting tapal kuda ini sangat mahal. Perkiraan harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah per liter.
BACA JUGA:
Kepiting tapal kuda harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari stres dan kematian.
Kepiting tapal kuda adalah spesies yang dilindungi di beberapa negara, dan populasinya di alam liar menurun.
Darah biru kepiting tapal kuda memiliki banyak manfaat di bidang medis dan penelitian.
Pengambilan darah biru kepiting tapal kuda harus dilakukan oleh profesional dan dengan mengikuti peraturan yang berlaku.
Penangkapan berlebihan dan pengambilan darah yang tidak bertanggung jawab dapat membahayakan kelangsungan hidup kepiting tapal kuda.
Belangkas atau Kepiting Tapal Kuda mencakup empat jenis hewan beruas (artropoda) yang menghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.
Kesemuanya merupakan anggota suku Limulidae dan menjadi satu-satunya wakil dari bangsa Xiphosurida yang masih sintas di bumi.
Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk berarti sejak masa Devon (400-250 juta tahun yang lalu) dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama.
Hewan ini monogamik. Sehingga sering dijadikan simbol kelanggengan pasangan suami-isteri. Orang Inggris mengenalnya sebagai horseshoe crab atau "Kepiting tapal kuda" karena bentuknya yang dianggap seperti ladam/ tapal kuda.
PT.Portal Indonesia Media