Wisata

Sangat Merugikan Konsumen, Astindo Ungkap Banyak Travel Ilegal Dibiarkan Beroperasi Membawa Wisatawan

lifestyle.fin.co.id - 15/05/2024, 10:51 WIB

Bus Trans Putera Fajar usai ubah bodi Discovery menjadi JetBus 3 SHD

FIN.CO.ID - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, uji kir bus pariwisata yang kecelakaan di Subang sudah kadaluwarsa.

Kecelakaan bus pariwisata yang sedang membawa rombongan siswa SMK itu, menambah deretan peristiwa yang merugikan sektor bisnis Travel Agent.

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno mengatakan, saat ini banyak travel ilegal yang menawarkan paket wisata secara bebas.

"Banyak sekali (travel ilegal), yang pasang iklan lewat sosial media. bikin open trip, tidak punya badan usaha, akhirnya di manfaatkan penipuan juga," kata Pauline Suharno, Rabu 15 Mei 2024.

Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah, membuat travel ilegal semakin marak dan menjual paket wisata tanpa memiliki legalitas resmi.

"Betul jadi pemerintah itu hukumnya ada nih, kita harus punya sertifikat segala macam. Tetapi, pengawasan di lapangan gak ada," jelasnya.

BACA JUGA :

Pauline Suharno menggungkapkan, banyak konsumen yang melakukan perjalanan wisata karena tertarik dengan cara promo yang dilakukan travel ilegal meski tidak memiliki sertifikasi resmi.

"Iya karena, konsumennya juga belum teredukasi dengan baik, sebagai contoh, begitu ada influencer atau siapapun karena sering jalan jalan, akhinya mereka bikin open trip. padahal kan mereka bukan travel, mereka perorangan," ungkap Pauline Suharno.

Selain itu ada juga oknum di sekolah yang memanfaatkan study tour dan mementingkan rekan dekat, guna dapat keuntungan dan tentunya dengan harga murah.

"Betul, dan memang ada oknum oknum, saya bilangnya oknum ya. Oknum tertentu yang mengincar study tour itu, kaya ngambil untung gitu, bukan travel ya. Kaya sodara si guru, siapa lah," jelasnya.

Agar peristiwa kecelakaan wisata tidak kembali terulang, dirinya menghimbau kepada pihak sekolah untuk lebih bijak lagi memilih travel agent.

"Kami dari Astindo kami selalu menyarankan kepada masyarakat untuk membeli (paket study tour) lewat travel agen yang berlisensi resmi, karena sudah menjalankan proses training, sudah menjalankan proses sertifikasi, sehingga sudah kompeten dalam merencanakan dan mengoperasikan perjalanan," ucapnya.

Ia menilai dengan menggunakan travel ilegal, tentunya merugikan konsumen karena dapat membahayakan keselamatan di perjalan, serta bisa saja menjadi korban penipuan open trip palsu.

Tuahta Aldo
Penulis