Trend

Kecanggihan Bus Diesel yang di Ubah Jadi Tenaga Listrik, Karya Universitas Indonesia dan Petrosea

lifestyle.fin.co.id - 19/05/2024, 18:18 WIB

Bus diesel dikonversi menjadi tenaga listrik karya Universitas Indonesia dan Petrosea, di ajang Busworld 2024 Jakarta

FIN.CO.ID - Universitas Indonesia bekerjasama dengan perusahaan tambang Petrosea, membangun bus tenaga mesin yang dikonversi menjadi tenaga listrik.

Bus dengan tenaga listrik itu dipamerkan di ajang BusWorld 2024, yang berlangsung di JIExpo Kemayoran Jakarta tanggal 15 sampai 17 Mei.

Bus tersebut semulanya merupakan kendaraan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menggunakan diesel, namun kini telah di ubah menjadi tenaga listrik.

Seluruh mesin diesel telah diturunkan dari sasis, lalu diganti mesin tenaga listrik dan komponen elektrik lainnya yang terhubung ke bus.

Bus diesel dikonversi menjadi tenaga listrik karya Universitas Indonesia dan Petrosea, di ajang Busworld 2024 Jakarta -(Tuahta Aldo / fin.co.id)-

Tranmisi Manual dan Menggunakan 10 Baterai

Proyek konversi bus listrik dilakukan sejak tahun 2022, dengan memasang mesin tenaga listrik pada area belakang sasis yang dulunya menggunakan diesel.

Pada bagasi bawah, tim Universitas Indonesia dan Petrosea meletakan sebanyak 10 baterai yang berguna sebagai tenaga bus penumpang tersebut.

BACA JUGA: 

Meski telah dikonversi menjadi tenaga listrik, transmisi bus ini masih menggunakan transmisi manual bawaan seperti bus pada umumnya.

Pengemudi masih dapat merasakan sensasi perpindahan gigi saat membawa bus, sama seperti saat menggunakan mesin diesel aslinya.

Bus diesel dikonversi menjadi tenaga listrik karya Universitas Indonesia dan Petrosea, di ajang Busworld 2024 Jakarta -(Tuahta Aldo / fin.co.id)-

Jarak Tempuh Mencapai 250 Kilometer

Baterai bus listrik ini memiliki kapasitas 316 kWh, dengan lama pengisian dari 0 persen sampai dengan 100 persen hanya sekitar 2 jam.

Bus konversi listrik ini masih dalam uji coba di lingkungan Universitas Indonesia, namun dipastikan dapat menempuh jarak sekitar 200 sampai 250 kilometer.

Tuahta Aldo
Penulis