Meski telah dikonversi dari diesel menjadi tenaga listrik, bus ini mampu mencapai top speed sekitar 117km/jam, karena masih menggunakan beberapa transmisi bawaan.
Secara umum tak ada ubahan pada bodi dan interior yang masih asli buatan karoseri Laksana, namun pada sistem kontrol seluruhnya dibuat oleh Dosen elektro Dr. Abdul Muis.