Gereja Kristen memilih tanggal tersebut untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang dikenal sebagai "Terang Dunia". Ini memberikan makna simbolis bahwa Yesus datang membawa harapan baru bagi umat manusia.
Dengan cara ini, gereja Kristen berusaha untuk menyatukan kedua tradisi, memudahkan transisi bagi masyarakat Romawi yang sebelumnya merayakan festival pagan.
Kesimpulan
Penetapan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal menggabungkan simbolisme kelahiran Yesus dengan tradisi budaya yang sudah ada sejak zaman Romawi kuno.
Selain menjadi momen untuk merayakan kelahiran Yesus, Natal juga menjadi titik pertemuan antara dua dunia yang berbeda — dunia Kristen dan dunia pagan.
Dengan begitu, Natal tidak hanya menjadi hari yang penuh makna bagi umat Kristiani, tetapi juga memiliki sejarah yang kaya dan kompleks. (*)