Serupa Tapi Tak Sama, Begini Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau

lifestyle.fin.co.id - 19/04/2025, 18:46 WIB

Serupa Tapi Tak Sama, Begini Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau

Sajian masakan Padang siap di santap (Dokumen Istimewa)

fin.co.id - Nasi Kapau dan Nasi Padang sama-sama dikenal sebagai kuliner khas Sumatera Barat, dengan sajian yang menggoda lidah masyarakat Indonesia. 

Meski sering dianggap serupa, kedua hidangan ini ternyata memiliki perbedaan mendasar, mulai dari asal-usul, cara penyajian, hingga jenis lauk yang ditawarkan.

Dikutip dari buku Kuliner Khas Sumatera karya Hesti Ayuningtyas, dkk, disebutkan bahwa nasi Kapau bukanlah jenis hidangan, namun tempat makan. 

Perbedaan ini sering kali luput dari perhatian masyarakat awam yang menyamakan nasi Kapau dengan nasi Padang karena keduanya sama-sama berasal dari ranah Minang.

Sajian Nasi Kapau : 

Nasi Kapau berasal dari desa Kapau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di wilayah ini, rumah makan tradisional dikenal sebagai "rumah makan nagari kapau".

Penyajian nasi Kapau memiliki ciri khas unik. Makanan disusun di atas meja yang lebih rendah dari posisi penjual. Sayur-sayuran ditempatkan di bagian depan, sedangkan lauk kering berada di bagian belakang. 

Penjual mengambil lauk menggunakan sendok bertangkai panjang, memberi nuansa khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Berbeda dengan restoran biasa, pengunjung memesan langsung di depan menu yang tersedia.

Sajian Nasi Padang :

Sementara itu nasi Padang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Namun penyebaran dan popularitasnya berkembang luas hingga ke daerah lain, terutama di Bukittinggi yang dikenal sebagai sentra kuliner Minang.

Ciri paling menonjol dari rumah makan Padang adalah penggunaan etalase kaca untuk menampilkan aneka lauk. Lauk kering diletakkan di bagian atas, sedangkan sayur berkuah ada di bagian bawah.

Advertisement

Saat makan di rumah makan Padang pengunjung cukup duduk di meja, tanpa perlu memesan satu per satu. pelayan akan datang membawa seluruh menu di lengannya, lalu diletakkan di atas meja. 

Metode penyajian ini dikenal sebagai hidangan lengkap atau hidang, khas tradisi Minangkabau. yang nantinya pembeli bisa langsung menyantap di meja makan.

Tuahta Aldo
Penulis
-->