Otomotif . 28/04/2025, 10:19 WIB
Penulis : FIN | Editor : FIN
Mendeteksi knocking (ledakan tidak terkontrol di ruang bakar) dan menyesuaikan timing pengapian.
Memastikan fuel injector tidak menyemprotkan bahan bakar berlebihan.
Mengoptimalkan putaran mesin saat idle agar tetap stabil.
Peran ECU tidak berhenti di mesin konvensional. Dalam kendaraan otonom, ECU menjadi lebih kompleks karena harus memproses data dari puluhan sensor sekaligus, seperti lidar, kamera, dan radar. Keputusannya tidak hanya memengaruhi performa mesin, tetapi juga keselamatan penumpang dan pejalan kaki.
Agar ECU bisa bekerja optimal, ia didukung oleh jaringan komponen seperti:
Baterai : Sumber daya utama untuk sistem elektronik.
Fuel Filter : Menjaga kebersihan bahan bakar sebelum masuk ke injector.
Ignition Coil & Busi : Mengubah listrik menjadi percikan api.
ECU mungkin tidak terlihat, tetapi kehadirannya vital. Dari mesin harian hingga mobil self-driving, teknologi ini terus berkembang untuk menjawab tuntutan efisiensi, emisi, dan keamanan. Jadi, lain kali Anda menyalakan mobil, ingatlah bahwa ada komputer cerdas yang sibuk bekerja demi perjalanan yang mulus!
PT.Portal Indonesia Media