Mobil Listrik Polytron vs Kompetitor: Mana yang Paling Worth It Buat Anak Muda?

fin.co.id - Mobil listrik Polytron mulai jadi sorotan. Tapi, bagaimana posisinya jika dibandingkan dengan pemain lain seperti Wuling Air EV dan DFSK Seres E1? Buat kamu yang lagi cari kendaraan listrik pertama, pertanyaan ini pasti muncul: "Merek lokal bisa bersaing nggak sih?"

Jawabannya: bisa banget. Tapi tentu dengan catatan. Yuk, kita bedah satu per satu tanpa ribet, supaya kamu bisa menentukan pilihan paling pas buat kebutuhanmu.

Mobil Listrik Polytron: Lokal Tapi Nggak Kaleng-Kaleng

Polytron, brand elektronik asal Kudus, tampil percaya diri dengan meluncurkan mobil listrik Fox-R. Desainnya futuristik, cocok banget buat pengguna urban yang suka tampil beda. Mobil ini dirancang untuk jarak tempuh sekitar 200 km dalam satu kali pengisian daya. Nggak cuma hemat energi, fitur-fiturnya juga kekinian—mulai dari dashboard pintar, koneksi ke aplikasi smartphone, sampai keyless system.

Yang menarik, mobil listrik Polytron ini sepenuhnya buatan dalam negeri. Jadi kalau kamu concern soal kemandirian industri otomotif nasional, ini bisa jadi pilihan yang layak dipertimbangkan.

Wuling Air EV: Stabil dan Sudah Teruji

Wuling Air ev Long Range, Image Credit: Wuling

Kalau kamu cari nama yang sudah mapan di dunia mobil listrik, Wuling Air EV pasti masuk daftar teratas. Mobil ini punya jaringan servis yang sudah tersebar luas di Indonesia. Jarak tempuhnya pun variatif, tergantung varian, bisa sampai 300 km.

Fitur-fitur seperti smart key, dua airbag, dan Internet of Vehicle (IoV) jadi nilai plus buat yang suka kenyamanan dan konektivitas maksimal. Tapi, dengan semua kelebihan itu, harganya pun sedikit lebih tinggi dibanding Polytron.

DFSK Seres E1: Pilihan Ekonomis yang Simpel

DFSK Seres E1 dipamerkan di GIIAS 2023, ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (19/8) (ANTARA/Pamela Sakina)

Seres E1 hadir sebagai opsi yang paling terjangkau di antara ketiganya. Meski dari segi desain dan fitur nggak semewah dua pesaingnya, mobil ini tetap menawarkan efisiensi untuk mobilitas dalam kota. Jarak tempuhnya berkisar 180–220 km, cukup untuk keperluan harian.