Trend . 12/05/2025, 12:00 WIB
Penulis : Makruf | Editor : Makruf
fin.co.id - Penyebab keputihan sering kali dianggap hal sepele, padahal bisa menjadi tanda awal gangguan kesehatan yang serius.
Apakah kamu pernah mengalami keputihan berlebih, berbau tak sedap, atau berwarna aneh?
Waspadai, karena kondisi ini bisa disebabkan lebih dari sekadar perubahan hormon biasa.
Keputihan adalah hal yang normal terjadi pada wanita. Namun, jika terjadi secara tidak wajar, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas harian dan bahkan berdampak pada kesehatan reproduksi.
Memahami penyebab keputihan bisa membantu kamu mengambil langkah pencegahan lebih cepat dan tepat.
Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron, terutama saat ovulasi, menjelang menstruasi, atau selama kehamilan, adalah penyebab keputihan yang umum. Jenis keputihan ini biasanya bening, encer, dan tidak berbau. Meski tergolong normal, tetap penting untuk mengenali kapan perubahan ini melampaui batas wajar.
Salah satu penyebab keputihan abnormal yang paling sering adalah infeksi jamur Candida albicans. Keputihan akibat infeksi ini biasanya berwarna putih pekat seperti susu, disertai rasa gatal, panas, atau nyeri di area kewanitaan. Kondisi ini sering muncul setelah penggunaan antibiotik atau saat daya tahan tubuh menurun.
Bacterial vaginosis terjadi saat keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam vagina terganggu. Tanda khasnya adalah keputihan berwarna abu-abu atau putih tipis, dengan bau amis yang menyengat. Penyakit ini sering muncul setelah berhubungan intim atau karena kebersihan vagina yang kurang terjaga.
Beberapa PMS seperti trikomoniasis, gonore, dan klamidia dapat menyebabkan keputihan yang tidak biasa, seperti berwarna kuning atau hijau, berbusa, dan berbau tidak sedap. PMS biasanya disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, pendarahan di luar jadwal haid, atau rasa sakit saat berhubungan.
Penggunaan pakaian dalam ketat, jarang mengganti pembalut, atau memakai sabun yang tidak sesuai pH vagina bisa menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Akibatnya, muncul keputihan abnormal yang disertai iritasi atau bau tidak sedap. Menjaga kebersihan area intim adalah langkah penting yang sering diabaikan.
Kondisi psikis seperti stres dan kelelahan ternyata ikut memengaruhi keseimbangan hormon tubuh. Akibatnya, produksi lendir vagina bisa berubah dan memicu keputihan tidak wajar. Tubuh yang stres juga lebih rentan terkena infeksi karena daya tahan yang menurun.
Beberapa jenis antibiotik, pil KB, serta penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat mengganggu flora alami vagina. Hal ini menyebabkan perubahan jumlah dan jenis keputihan yang muncul. Jika kamu sedang menggunakan metode kontrasepsi tertentu dan mengalami keputihan berlebih, segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab keputihan bisa berasal dari hal yang normal hingga kondisi medis yang serius. Penting untuk selalu memperhatikan tekstur, warna, dan bau keputihan yang kamu alami.
Mengetahui penyebab keputihan secara menyeluruh akan membantumu mengambil langkah cepat jika terjadi gejala tidak biasa.
Bila keputihan berubah secara drastis atau disertai gejala lain yang mengganggu, segera periksakan diri ke tenaga medis. Makin cepat diketahui, makin mudah ditangani.
PT.Portal Indonesia Media