3. Tentrem Avante D2: Tangguh, Modern, dan Ramah Penumpang
Tentrem Avante D2
Satu lagi pemain penting di pasar ini adalah Karoseri Tentrem dengan model Avante D2. Bus double decker ini tampil aerodinamis, kuat, dan modern, dibangun menggunakan sasis premium seperti Volvo B11R dan Mercedes-Benz OC 500 RF 2542.
Fitur unggulannya mencakup air suspension, reclining seat elektrik, hingga sistem pemantauan suhu kabin. Baik di dek atas maupun bawah, penumpang tetap bisa menikmati perjalanan tenang meski melaju dalam kecepatan tinggi.
Baca Juga
Kenapa Bus Double Decker Semakin Populer?
Tren ini tidak muncul tanpa alasan. Operator bus kini berlomba menawarkan pengalaman perjalanan berkelas, bahkan menghadirkan layanan first class di dek atas dan ekonomi premium di dek bawah.
Data dari Gaikindo menunjukkan bahwa permintaan sasis bus besar, termasuk double decker, meningkat sekitar 12% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, konsumen mulai menganggap bus sebagai alternatif transportasi nyaman dan berkelas.
Karoseri Lokal Kini Tak Kalah dari Produk Impor
Dulu, bus tingkat identik dengan unit rakitan luar negeri. Tapi kini, karoseri lokal sudah mampu menyamai, bahkan melampaui ekspektasi. Beberapa di antaranya bahkan mulai menyasar pasar ekspor, terutama ke kawasan Asia Tenggara.
Laporan Kementerian Perindustrian (April 2025) mencatat adanya peningkatan kapasitas produksi industri karoseri hingga 9% dalam dua tahun terakhir, berkat dorongan inovasi desain dan teknologi dari produsen bus double decker lokal.
Masa Depan Cerah untuk Bus Double Decker di Indonesia
Dengan semakin banyaknya operator yang beralih ke segmen premium, masa depan karoseri bus double decker di Indonesia tampak semakin cerah. Laksana, Adiputro, dan Tentrem terus memperkuat posisi dengan menghadirkan unit berkualitas tinggi, layanan purna jual mumpuni, serta inovasi yang mengikuti kebutuhan zaman.
Untuk konsumen, ini berarti lebih banyak pilihan perjalanan yang nyaman, aman, dan elegan. Dan bagi industri otomotif nasional, ini adalah bukti bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di pasar global. (*)
