Trend . 27/05/2025, 19:10 WIB
Penulis : Makruf | Editor : Makruf
Terdapat dua versi utama dari legenda Nure Onna yang beredar di Jepang:
Versi pantai , umum ditemukan di daerah pesisir seperti Kumamoto, di mana Nure Onna muncul dari laut dan memangsa nelayan yang berjalan sendirian saat senja atau malam berkabut
Versi sungai , di daerah pegunungan atau desa-desa tua, ia sering dikaitkan dengan jembatan tua dan sungai kecil. Ia tampak seperti wanita yang mandi atau mencuci di tepi sungai, lalu meminta bantuan orang yang lewat untuk memegang bungkusan "bayinya"
Kedua versi ini memiliki satu kesamaan, mereka yang terperdaya jarang selamat.
Walau sulit dibuktikan secara nyata, legenda Nure Onna masih hidup dalam memori kolektif masyarakat Jepang.
Di beberapa desa, larangan tak tertulis tetap berlaku, jangan jalan sendiri di dekat air saat malam hari, terutama jika melihat sosok perempuan yang basah kuyup dan memeluk sesuatu.
Beberapa festival lokal bahkan menyisipkan elemen Nure Onna dalam pertunjukan boneka atau ritual pengusiran roh jahat di musim panas.
Tak sedikit juga film horor dan manga Jepang yang terinspirasi dari makhluk ini.
Nure Onna melambangkan tipuan penampilan dan kematian yang datang dari belas kasihan atau nafsu sesaat.
Cerita horor pendek seperti kisah Nure Onna bukan sekadar mitos, tapi bagian dari warisan budaya Jepang yang kaya akan simbolisme.
Jadi, bila suatu hari kamu mengunjungi Jepang dan melihat seorang wanita cantik berdiri diam di tepi sungai atau laut, terutama jika ia basah kuyup dan memeluk bungkusan bayi, ingatlah kisah ini.
Bisa jadi, ia bukan manusia, melainkan Nure Onna yang menunggumu lengah.
PT.Portal Indonesia Media