Trend . 06/11/2025, 17:28 WIB

Tips Psikolog untuk Kamu yang Ingin Alih Profesi, Jangan Asal Ikut Tren

Penulis : Wanda Afifah  |  Editor : Wanda Afifah

fin.co.id - Berpindah profesi atau switch career menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang merasa jenuh dengan pekerjaannya, ingin mencari tantangan baru, atau sekadar ingin mengejar pekerjaan yang lebih sesuai dengan nilai dan tujuan hidup mereka. Namun, menurut Psikolog Pendidikan, Pengembangan Diri, dan Career Coach Arienda Anggraini, M.Psi., Psikolog, keputusan untuk alih profesi tidak boleh diambil secara terburu-buru.

Arienda menekankan pentingnya refleksi diri sebelum benar-benar memutuskan untuk berpindah karier. Ia mengingatkan bahwa keputusan tersebut sebaiknya tidak muncul karena dorongan emosi sesaat, seperti rasa lelah terhadap pekerjaan saat ini, lingkungan kerja yang tidak nyaman, atau rasa “stuck” karena tidak ada perkembangan.

“Ketika memutuskan alih profesi bukan karena emosi sesaat misalnya karena lelah dengan pekerjaan saat ini, lingkungan kerjanya kurang nyaman atau stuck pada pekerjaan yang sama dalam waktu lama tanpa pengembangan, atau juga bukan karena FOMO melihat pekerjaan atau profesi orang lain terlihat lebih “hijau”, ujar Arienda dikutip dari ANTARA, Kamis, 06 November 2025.

Refleksi Diri Jadi Langkah Awal

Menurut Arienda, langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum berganti profesi adalah refleksi mendalam tentang tujuan hidup dan minat pribadi. Dengan memahami hal ini, seseorang bisa menemukan makna dalam pekerjaannya dan memiliki motivasi untuk bertahan dalam jangka panjang.

“Saat memilih karier baru, perlu juga mengetahui apakah profesi/karir tersebut memang sesuai dengan minat, tujuan hidup kita karena seseorang akan lebih bisa bertahan lama dalam satu profesi/karir karena memang sesuai minat dan menemukan kebermaknaan hidup saat menjalani pekerjaannya,” jelasnya.

Sebagai contoh, seseorang yang berkarier di bidang sosial biasanya mendapatkan kepuasan batin karena bisa membantu orang lain. Rasa bermanfaat itu menjadi sumber semangat yang menjaga mereka tetap bertahan dalam profesinya.

Tidak Ada Pekerjaan yang Sempurna

Arienda juga mengingatkan bahwa setiap profesi memiliki tantangan masing-masing. Tidak ada pekerjaan yang benar-benar ideal. Oleh karena itu, seseorang perlu memiliki jangkar motivasi yang kuat agar tidak mudah menyerah saat menghadapi masa sulit.

“Akan lebih baik juga jika kamu tahu mengapa kamu mau mulai menjalani karir baru ini,” katanya.

Kenali Keterampilan yang Diperlukan

Selain aspek psikologis, alih profesi juga menuntut penyesuaian keterampilan. Arienda menyarankan agar individu memetakan soft skill dan hard skill yang sudah dimiliki, lalu membandingkannya dengan keterampilan yang dibutuhkan di bidang baru.

Setiap profesi memiliki gaya kerja yang berbeda. Misalnya, berpindah dari perusahaan besar ke startup tentu menuntut fleksibilitas yang lebih tinggi dan budaya kerja yang dinamis. Sebaliknya, berpindah ke institusi yang sudah mapan mungkin menuntut kemampuan adaptasi terhadap struktur dan prosedur yang lebih kaku.

Pelajari Profesi Baru dengan Teliti

Langkah penting lain yang tak boleh diabaikan adalah riset mendalam tentang karier baru. Banyak orang terjebak dalam ekspektasi yang tidak realistis karena hanya melihat sisi menarik dari suatu profesi tanpa memahami risikonya.

“Pelajari baik-baik karier atau profesi baru yang ingin dituju, baik dari sisi finansial, peluang karir jangka panjang, lokasi kerja (akan berpindah-pindah/tidak),” tegas Arienda, yang juga berpraktik di Naluri Life, Rumah Dandelion, dan Pojok Konseling Kompas Gramedia.

Ia menambahkan bahwa informasi bisa diperoleh melalui berbagai cara, seperti mengikuti pelatihan, bergabung di komunitas profesional, atau berbincang langsung dengan orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. (ANT)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com