Trend . 14/11/2025, 15:04 WIB
Penulis : Wanda Afifah | Editor : Wanda Afifah
fin.co.id - Minat baca anak kembali jadi perhatian besar di Jakarta Selatan. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, melalui Sudin Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip), menegaskan bahwa keluarga memegang peranan paling vital dalam menumbuhkan kecintaan anak terhadap membaca. Pesan ini terdengar sangat relevan, apalagi di tengah gempuran gawai dan media digital yang makin mudah diakses.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Selatan, Tomy Fudihartono, menegaskan bahwa keberhasilan meningkatkan budaya literasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau sekolah. Orang tua dan masyarakat harus terlibat secara langsung agar perubahan bisa benar-benar terasa.
“Dibutuhkan juga peran serta orang tua dan masyarakat, yang dapat saling bekerja sama dalam kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan tersebut," ujarnya saat berada di Jakarta, Jumat.
Kalimat tersebut jelas menunjukkan bahwa budaya membaca bukan proyek instan. Bukan pula sekadar urusan sekolah. Justru kebiasaan paling efektif dibangun dari rumah, melalui rutinitas kecil yang konsisten.
Tomy menekankan bahwa pembiasaan membaca idealnya dimulai sejak anak masih sangat kecil. Lingkungan keluarga menjadi fondasi awal, karena anak cenderung meniru. Ketika orang tua menyediakan waktu membaca, anak akan melihat dan meniru kebiasaan itu. Dampaknya jauh lebih kuat daripada imbauan formal dari sekolah.
Pendekatan berbasis keluarga ini dianggap lebih efektif dibandingkan kampanye literasi yang hanya berfokus pada institusi pendidikan. Anak butuh contoh nyata, bukan sekadar ajakan. Karena itu, pemberdayaan keluarga menjadi strategi penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat secara menyeluruh.
Salah satu terobosan nyata yang diapresiasi Tomy adalah Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara (IKRA) yang dijalankan oleh Sudin Pusip Jakarta Selatan. Program ini dirancang untuk mendorong peran aktif orang tua dalam proses literasi anak. Artinya, bukan hanya anak yang didorong untuk membaca, tetapi seluruh anggota keluarga ikut bergerak.
Tomy menilai IKRA sebagai langkah konkret untuk menjembatani kolaborasi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Program ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem literasi yang hidup di tingkat keluarga hingga lingkungan sekitar.
Ia juga memberikan ucapan selamat kepada para peserta yang berhasil menunjukkan performa terbaik dalam program tersebut, sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang serius terlibat.
Kepala Sudin Pusip Jakarta Selatan, Johnny Sotar, mengungkapkan data terbaru mengenai pelaksanaan IKRA. Program ini sudah berjalan sejak Mei di lima kelurahan dan berhasil menjaring 3.638 peserta dari 953 Kepala Keluarga. Jumlah ini tentu bukan angka kecil, sekaligus menjadi bukti bahwa antusiasme keluarga terhadap literasi semakin meningkat.
Johnny memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut mendukung keberhasilan penyelenggaraan IKRA. Ia berharap program ini terus berkembang, menyasar lebih banyak keluarga, dan mampu memperkuat budaya membaca di Jakarta Selatan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam kegiatan ini. Semoga IKRA selanjutnya lebih baik lagi dan lebih banyak lagi pesertanya," tuturnya.
Kesuksesan peningkatan minat baca di Jakarta Selatan adalah cerminan dari sinergi sempurna antara pemerintah dan partisipasi aktif orang tua. Jangan tunggu sampai anak Anda tertinggal. Segera mulai pembiasaan membaca dari sekarang. Jadikan rumah Anda pusat literasi utama. (ANT)
PT.Portal Indonesia Media