Catat! Sidang Isbat 2024: Ini Pengertian, Link, Jadwal dan Sejarahnya

Catat! Sidang Isbat 2024: Ini Pengertian, Link, Jadwal dan Sejarahnya

Pengamatan hilal. Sumber foto: pinterest--

FIN.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang Isbat 2024  untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H, Minggu (10/3) di Auditorium H.M Rasjidi Gedung Kemenag, Jakarta.  

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menyampaikan, sejumlah pihak dilibatkan dalam sidang Isbat kali ini. Diantaranya Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI, perwakilan organisasi massa (ormas) Islam, dan duta besar negara sahabat.

Sidang Isbat dibagi tiga tahap. Diawali pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag pukul 17.00 WIB.

Kalian juga bisa menyaksikan sidang isbat melalui kanal Youtbe yang ada di bawah artikel ini.

BACA JUGA:

Tahapan Sidang Isbat

Sidang Isbat dibagi tiga tahap. Diawali pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag pukul 17.00 WIB.

Sesi pertama ini terbuka untuk umum.  Selanjutnya, menentukan awal Ramadhan 1445 jatuh pada tanggal berapa. Sesi kedua yang berlangsung tertutup dilaksanakan setelah shalat Maghrib. 

Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag.

Sidang Isbat juga akan menggunakan hasil rukyatul hilal atau konfirmasi yang dilakukan Tim Kemenag di 134 lokasi di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal dilakukan oleh Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota bekerja sama dengan pengadilan agama, ormas Islam, serta instansi lain di daerah setempat.

Merujuk hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan bertepatan dengan Minggu (10/3). Pada saat itu, hilal ketika Matahari terbenam di seluruh Indonesia berada di ketinggian -0 derajat 20 menit 1,2 detik sampai 0 derajat 52 menit 5,4 detik dengan sudut elongasi 2 derajat 14 menit 46,8 detik sampai 2 derajat 41 menit 50,4 detik.

Untuk menambah wawasan, yuk kita kulik sejarah sidang isbat. Sebelum Indonesia merdeka, penetapan awal bulan Qamariyah antar ormas Islam tidak dilakukan melalui sidang isbat.

Sejarah Sidang Isbat

Saat itu, awal Ramadan hingga Idul Fitri ditetapkan oleh masing-masing ketua adat. Setiap ketua mempunyai perhitungan masing-masing, di mana awal Ramadan dan Idul Fitri sering berbeda antara satu wilayah.

Pada 4 Januari 1946, Kemenag ditunjuk untuk menentukan Idul Fitri dan Idul Adha. Ketika itu, ketetapan tersebut tidak dapat diikuti seluruh umat Islam hingga pemerintah membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) pada 16 Agustus 1972.

BHR berfungsi untuk menyeragamkan pemahaman dan penentuan tanggal 1 pada bulan Hijriah. BHR juga bertugas melakukan pengkajian, penelitian, dan pengembangan yang berkaitan dengan hisab rukyat, serta pelaksanaan ibadah terkait arah kiblat, waktu sholat, awal bulan, waktu gerhana bulan, dan matahari.

Di bawah BHR, kriteria penentuan awal bulan Qamariyah terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Pada awal kemerdekaan, awal bulan dilandaskan oleh pedoman wujudu hilal.

BACA JUGA:

Kemudian, di masa Orde Baru, penetapan 1 Syawal menggunakan imkanur rukyat yang memiliki 3 kriteria. Yakni tinggi hilal di atas 2 derajat, jarak hilal matahari minimal 3 derajat, dan umur bulan sejak ijtimak adalah 8 jam.

Kriteria ini mulai diterima di tingkat regional dalam forum Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 1974. Saat masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, BHR hampir dibubarkan karena dianggap tidak bisa memberikan pengaruh pada penyeragaman awal bulan Qamariyah dan pelaksanaan hari raya.

Lalu, di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014, BHR kembali difungsikan dengan menambah anggota kepakaran dari bidang astronomi. Hal ini bertujuan agar keputusan yang dihasilkan tidak hanya diterima secara agama, tetapi juga dalam ruang lingkup ilmiah.

Sejak saat itu, sidang isbat disiarkan langsung melalui televisi sehingga masyarakat dapat mengetahui rangkaian acara penetapan awal Ramadhan dan Syawal.

Kalian bisa menyaksikan sidang Isbat bulan Ramadhan 2024 di kanal Youtube Bimas Tv (klik di sini)

Eko Nugros

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.