Waspada! Konsumsi Daging Babi Bisa Menyebabkan 7 Gangguan Kesehatan
Waspada! Konsumsi Daging Babi Menyebabkan 7 Gangguan Kesehatan Ini-FIN/FREEPIK-
FIN.CO.ID - Bagi kalian sering mengkonsumsi daging babi kenalilah dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Daging babi merupakan salah satu makanan yang cukup banyak diolah di seluruh dunia, . Meski mengandung berbagai zat gizi penting, tetap ada beberapa risiko yang mungkin muncul bila Anda tidak hati-hati saat mengonsumsi daging babi.
Mengkonsumsi dagin babi bisa sebabkan infeksi, hepatitis, dan lain-lain.
Berikut 7 gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh konsumsi daging babi:
BACA JUGA:
- Komisi E DPRD DKI Bilang Ikan Lele Paling Efektif Cegah DBD
- Mitos atau Fakta: Menjaga Kesehatan Jantung dengan Olahraga Intensitas Tinggi
1. Infeksi Cacing Gelang
Daging babi yang kurang matang dapat mengandung parasit Trichinella spiralis, yang menyebabkan infeksi cacing gelang pada manusia. Gejalanya meliputi kram perut, diare, demam, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut.
2. Taenia Solium (Cacing Pita)
Daging babi yang terkontaminasi telur cacing pita Taenia solium dapat menyebabkan cysticercosis, di mana kista cacing berkembang di otot dan otak manusia. Gejalanya beragam, tergantung lokasi kista, dan dapat meliputi sakit kepala, kejang, dan gangguan penglihatan.
3. Hepatitis E
Virus hepatitis E dapat ditularkan melalui konsumsi daging babi yang terkontaminasi. Gejalanya mirip dengan hepatitis A, seperti kelelahan, mual, muntah, dan sakit kuning.
BACA JUGA:
- Infeksi Cacing Pita Dalam Tubuh: Pengertian, Gejala dan Cara Mengatasinya
- Perbedaan Hepatitis B dan C yang Perlu Kamu Ketahui
4. Salmonellosis
Daging babi mentah atau yang tidak dimasak dengan benar dapat mengandung bakteri Salmonella, yang menyebabkan salmonellosis. Gejalanya meliputi diare, kram perut, demam, dan sakit kepala.
5. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Virus PMK dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produknya, termasuk daging babi. Gejalanya pada manusia meliputi demam, lepuh di mulut dan tangan, dan kesulitan menelan.
6. Kolera
Daging babi yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae dapat menyebabkan kolera. Gejalanya meliputi diare akut, muntah, dan dehidrasi.
7. Risiko Alergi
Daging babi termasuk salah satu makanan yang berpotensi memicu alergi pada beberapa orang. Gejala alergi daging babi dapat berupa gatal-gatal, ruam, bengkak, dan kesulitan bernapas.
BACA JUGA:
- Tips Mengatur Pola Tidur saat Puasa, biar Gak Insomnia selama Ramadan
- Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Dikaitkan dengan Kencing Tikus: Lagi Viral di Jagat Maya
Tips Aman Mengonsumsi Daging Babi:
- Pastikan daging babi dimasak dengan benar hingga mencapai suhu internal minimal 71°C.
- Hindari konsumsi daging babi mentah atau setengah matang.
- Belilah daging babi dari sumber yang terpercaya dan perhatikan kebersihannya.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah daging babi.
- Gunakan peralatan masak yang berbeda untuk daging babi dan makanan lainnya.
Dengan memahami risiko dan tips aman di atas, Anda dapat menikmati daging babi dengan lebih bertanggung jawab dan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.
Sumber: