Wisata SD Laskar Pelangi, Mengenal Cerita Pendidikan Tempo Dulu di Belitung Timur

Wisata SD Laskar Pelangi, Mengenal Cerita Pendidikan Tempo Dulu di Belitung Timur

Wisata SD Laskar Pelangi Belitung -(Tuahta Aldo / fin.co.id)-

FIN.CO.ID - Destinasi wisata bangunan Sekolah Dasar (SD) Laskar Pelangi menjadi salah satu daya tarik, bagi para wisatawan yang datang ke Pulau Belitung.

Replika SD Laskar Pelangi dibangun berdasarkan cerita novel karya Andrea Hirata, yang kini menjadi destinasi utama sektor pariwisata Belitung.

Membutuhkan Waktu 2 Jam Dari Bandara

Untuk menuju wisata SD Laskar Pelangi, wisatawan harus menempuh waktu 2 jam dari Hanandjoeddin Internasional Airport menggunakan mobil.

Selama perjalanan menuju SD Laskar Pelangi, wisatawan akan disambut oleh keindahan alam sekitar pulau Belitung yang tentunya sangat indah.

Wisatawan dapat menikmati pantai berpasir putih, hingga hamparan kebun kelapa, selama perjalanan menuju SD Laskar Pelangi dari bandara.

BACA JUGA : 

Menciptakan Suasana Novel Laskar Pelangi 

Bangunan SD Laskar Pelangi ini menjadi bentuk penghormatan, terhadap karya sastra tulisan Andrea Hirata yang sangat menginspirasi banyak orang.

Bangunan sekolah ini berdiri kokoh dengan memperlihatkan keaslian dan keindahan, yang menciptakan suasana sangat mirip dengan cerita novel maupun film Laskar Pelangi.

Wisatawan dapat merasakan atmosfer sekolah yang penuh semangat dan inspiratif dari tokoh-tokoh Laskar Pelangi, seperti di dalam novel maupun film.

Sekolah Dengan Ciri Khas Bangunan Kayu

Bangunan SD Laskar Pelangi masih menggunakan kayu, berdiri kokoh di bukit pasir Desa Lenggang, Kecamatan Gantong, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Sekolah ini menggambarkan suasana pendidikan anak-anak tempo dulu di Belitung Timur, sebuah pulau yang hidup dari penambangan timah dan angkapan nelayan.

Tuahta Aldo

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.