Disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, dan kepala. Muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit dan penurunan jumlah trombosit yang cepat.
2. Periode Kritis (Critical Phase)
Merupakan periode yang paling penting untuk diwaspadai. Suhu tubuh bisa turun dan terjadi perdarahan serta kebocoran plasma darah.
Detak jantung dan tekanan darah bisa fluktuatif, berpotensi merusak organ vital seperti ginjal dan hati. Fase ini bisa berlangsung selama 24-48 jam.
BACA JUGA:
- Catat! Kenali 5 Ciri-ciri Gejala Demam Berdarah yang Tak Terduga, Jangan Diremehkan Lho
- Waspada Penyakit Demam Berdarah
3. Pemulihan (Recovery Phase)
Terjadi dalam 48-72 jam setelah fase kritis. Cairan tubuh yang keluar dapat masuk kembali ke pembuluh darah. Penting untuk menjaga cairan tubuh agar tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan komplikasi seperti edema paru dan gagal jantung.
Pertolongan pertama demam berdarah
Biasanya, pasien DBD direkomendasikan untuk rawat inap di rumah sakit. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan DBD, gejalanya harus diobati agar kondisi pasien pulih, terutama jika mengalami demam berdarah yang serius.
Dokter kadang-kadang mengizinkan rawat jalan, tetapi perlu pemantauan kondisi pasien.
Ketika menemani seseorang dengan DBD, pastikan untuk memantau kondisinya dan melakukan pertolongan pertama. Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama:
- Pastikan pasien cukup cairan, dengan asupan 2-3 liter per hari untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang direkomendasikan meliputi air putih, jus buah, larutan oralit, dan susu.
- Hindari minuman bersoda dan kafein karena dapat menyebabkan kehilangan cairan.
- Berikan istirahat total selama masih demam.
- Terapkan kompres dingin di seluruh tubuh untuk menurunkan suhu tubuh.
- Berikan obat penurun panas sesuai dosis dan jangan lupa mencatat waktu terjadinya demam untuk informasi selama konsultasi dengan dokter. (*)