Fashion . 08/03/2024, 11:31 WIB
Penulis : Eko Nugros | Editor : Ari Nur Cahyo
FIN.CO.ID - Baju koko merupakan seragam umat Islam yang dikenakan saat beribadah atau merayakan hari lebaran 2024. Namun kalian harus hindari bahan baju koko yang membuat kalian tak nyaman.
Beragam jenis bahan baju koko beredar di pasaran. Yang pasti, konsumen akan mencari yang nyaman dan adem agar ketika dikenakan tidak gerah.
Bahan yang salah membuat pengguna risih, apalagi memicu bau tak sedap karena keringat tidak terserap dengan baik. Untuk menghindari masalah itu, memilih bahan yang baik adalah poin utama yang harus dipertimbangkan ketika akan membeli baju koko.
Agar tidak salah pilih, berikut daftar bahan baju koko yang sebaiknya dihindari menurut rilis LGS.
BACA JUGA:
Nilon adalah jenis kain polimer sintetik yang cukup banyak digunakan karena biaya produksinya relatif murah. Namun, kain ini tidak disarankan karena bisa berefek negatif pada kesehatan kulit. Kain nilon tidak bisa menyerap keringat, sehingga dapat menimbulkan bau tidak sedap dan iritasi kulit. Saat diproduksi, kain nilon melewati serangkaian proses kimia, seperti saat pewarnaan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan kain nilon tidak baik jika menempel pada kulit.
Poliester adalah bahan yang paling sering digunakan pada pakaian. Ini adalah salah satu kain sintetis yang diproses secara kimiawi.
Poliester berasal dari dua kata, yaitu polimer yang artinya plastik dan ester yang artinya hasil pencampuran dari alkohol, minyak bumi, dan asam karboksilat. Meski demikian, bahan tersebut tidak terdiri dari 100% bahan kimia. Ada juga komponen bahan alami, seperti kapas.
Mengenakan baju koko berbahan poliester terlalu lama bisa membuat kulit menjadi sulit bernapas, terutama saat suhu tubuh mulai meningkat. Suhu tubuh yang meningkat akan membuat bahan kimia pada kain diserap oleh kulit sehingga bisa menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti ruam, gatal, kemerahan, eksim, dan dermatitis.
BACA JUGA:
3. Akrilik
Kain akrilik berasal dari acrylonitrile. Ini adalah senyawa kimia yang banyak digunakan untuk membuat bahan kimia lain, seperti plastik, karet sintetis, dan serat akrilik.
Bahan akrilik umumnya terlihat seperti kain wol. Terlalu lama dan terlalu sering menggunakan bahan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, pusing, sesak, dan masih banyak lagi. Besar kemungkinan acrylonitrile akan ikut diserap oleh tubuh jika menggunakan bahan itu terlalu lama.
4. Rayon
Kain Rayon terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Selulosa secara kimia dikonversi dari bubur kayu. Serat yang digunakan dalam pembuatan kain ini digolongkan sebagai serat semisintesis. Tidak hanya produksinya yang berbahaya dan bisa mencemari lingkungan, tetapi memakai kain ini juga bisa menimbulkan penyakit. Hal ini karena kain rayon dapat memancarkan zat beracun yang memberikan efek mual, sakit kepala, muntah, nyeri dada dan otot, serta insomnia.
PT.Portal Indonesia Media