Mengenal Trombosit: Fungsi, Kadar Normal, dan Gangguan Trombosit

FIN.CO.ID- Trombosit adalah komponen darah yang memiliki fungsi vital dalam mengatur pembekuan darah dan mencegah pendarahan.

Trombosit berfungsi sebagai agen pemeriksaan dan penanggulangan terhadap pendarahan, yang terjadi ketika ada bagian pembuluh darah atau jaringan yang rusak. Sel trombosit setiap saat bersirkulasi di dalam darah kita.

Ketika ada pembuluh darah yang rusak, tubuh akan mengirimkan sinyal ke trombosit, yang kemudian merespons dengan melakukan perjalanan ke area tersebut dan mulai aktif melakukan kontak dengan pembuluh darah yang pecah.

Trombosit kemudian menumbuhkan sel sejenis tentakel panjang untuk mengikat atau membuat gumpalan darah agar tidak terjadi pendarahan

Fungsi Trombosit:

• Membantu pembekuan darah.
• Menghentikan pendarahan.
• Mempercepat penyembuhan luka.

Kadar Normal Trombosit:

• Kadar trombosit normal: 150.000 - 450.000 per mikroliter darah.
• Kadar trombosit rendah (trombositopenia): < 150.000 per mikroliter darah.
• Kadar trombosit tinggi (trombositosis): > 450.000 per mikroliter darah.

BACA JUGA:

• Cara Menaikan Trombosit dengan Cepat jika Kena DBD
• Ketika Menderita DBD, Berikut Makanan Tinggi Vitamin Untuk Mempertahankan Trombosit

Gangguan Trombosit:

1. Trombositopenia:

• Penyebab: Infeksi, demam berdarah, leukemia, efek samping obat.
• Gejala: Memar, pendarahan berkepanjangan, mimisan, gusi berdarah.
• Pengobatan: Pengobatan tergantung pada penyebabnya.

2. Trombositosis:

• Penyebab: Infeksi, peradangan, kanker, kelainan sumsum tulang.
• Gejala: Penggumpalan darah, stroke, serangan jantung.
• Pengobatan: Pengobatan tergantung pada penyebabnya.

Tips Menjaga Kesehatan Trombosit:

• Makan makanan yang sehat dan bergizi.
• Minum air putih yang cukup.
• Olahraga secara teratur.
• Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
• Periksakan diri ke dokter secara rutin.

Penting untuk menjaga kadar trombosit dalam kisaran normal. Jika Anda memiliki gejala trombositopenia atau trombositosis, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. (*)