Wisata

Jaga Keamanan dan Keselamatan Saat Berwisata, Astindo Himbau Jangan Tergiur Harga Murah

lifestyle.fin.co.id - 15/05/2024, 18:15 WIB

Ketua DPD Astindo Jawa Barat, Joseph Sugeng Irianto

FIN.CO.ID - Kecelakaan bus Pariwisata Trans Putera Fajar di Subang Ciatersaat mengantar rombongan siswa SMK, menjadi perbincangan banyak orang.

Kecelakaan tersebut menambah deretan kecelakaan bus pariwisata beberapa bulan belakangan, sehingga agen perjalanan wisata (travel) kini menjadi sorotan.

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jawa Barat, Joseph Sugeng Irianto menyampaikan kepada masyarakat, untuk jangan cepat tertarik dengan harga murah.

"Kita juga mengedukasi masyarakat, supaya jangan terlalu mudah tergiur harga murah. Kami dari Astindo juga mengedukasi masyarakat, apabila akan memakai jasa travel agent harus menanyakan legalitas," ungkap Joseph kepada fin.co.id, Rabu 15 Mei 2024.

Menurutnya, kini banyak travel yang berani menekan anggaran paket wisata, karena memang tidak mengikuti regulasi yang telah di atur oleh pemerintah.

"Sekarang ini banyak orang merasa mampu melakukan itu dan menghitung dengan harga murah, nah iming-imingnya harga murah. Kenapa murah, mungkin dia tidak terafiliasi dengan pajak, kami kan bayar pajak dan kewajiban lain," jelasnya.

BACA JUGA :

Joseph mengatakan, travel resmi umumnya selalu mengikuti regulasi yang telah di atur oleh pemerintah, termasuk menyediakan karyawan yang sudah tersertifikasi.

"Kalau kami yang travel agent konvensional (resmi), bisnis pariwisata itu dengan sebenar benarnya, mulai dari perizinan, kemudian pemilihan staff berkualitas yang lulusan sekolah pariwisata," kata Joseph.

Banyak konsumen mengharapkan harga paket wisata murah, sehingga marak travel ilegal. namun, kemunculannya justru kerap menimbulkan masalah.

"Jadi pasar membutuhkan yang murah, munculah ini penyelenggara yang main dengan angka yang rendah. atau si penyelenggara ini butuh kuota (peserta), butuh uang, dia berani jual rugi. Atau bahkan kasarnya, dia berani melakukan tindak kriminal menipu," ucapnya.

Pihaknya menghimbau kepada sekolahan atau masyarakat untuk lebih jelih dalam memilih travel, guna menjaga keamanan dan keselamatan saat sedang berwisata.

"Minta penawaran, brosur itu biasanya ada logo asosiasi resmi baik ASTINDO atau ASITA yang memang sudah benar benar diakui pemerintah. Kemudian selalu tanya legalitasnya, karena bisa saja namanya brosur bisa saja di cap atau tempel walau mereka bukan anggota, masyarakat berhak menanyakan legalitas," tutupnya.

Tuahta Aldo
Penulis