fin.co.id - Banyak yang mengira Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina adalah mobil yang sama, hanya beda merek saja. Padahal, meski terlahir dari satu platform, keduanya punya nasib dan pengalaman yang jauh berbeda. Sebagai montir yang sudah mengenal keduanya dengan baik, saya ingin mengupas lebih dalam: apa yang membuat Xpander lebih unggul, dan mengapa Livina seolah selalu jadi "adik yang tertinggal"?
Satu Platform, Dua Nasib Berbeda
Tak bisa dipungkiri, Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina memang berasal dari platform yang sama. Ini terjadi karena Mitsubishi dan Nissan berada di bawah satu payung aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance. Sejak 2016, Nissan bahkan menjadi pemegang saham terbesar Mitsubishi, sehingga kolaborasi produksi dan teknologi semakin erat.
Akibatnya, Livina generasi terbaru dibangun di atas platform Xpander dan diproduksi di pabrik Mitsubishi di Bekasi. Strategi ini dilakukan untuk efisiensi biaya riset dan produksi. Namun, meski secara teknis banyak kesamaan, kenyataannya di pasaran, nasib keduanya jauh berbeda.
Xpander vs Livina: Kenapa yang Satu Jauh Lebih Laku?
Jika melihat angka penjualan, Mitsubishi Xpander jelas lebih dominan. Pada 2024, Xpander hampir menyentuh 20.000 unit terjual, sementara Livina bahkan tak mencapai 200 unit. Lantas, apa penyebabnya?
-
Brand Image yang Lebih Kuat
Mitsubishi sudah lama dikenal sebagai raja MPV di Indonesia dengan model seperti Pajero dan Triton. Ketika Xpander diluncurkan, pasar langsung menerimanya dengan tangan terbuka karena reputasi Mitsubishi yang solid. Sementara Nissan, meski punya nama besar di segmen lain, kurang kuat di pasar MPV Indonesia.
-
Desain yang Lebih Menarik
Xpander memiliki tampilan yang lebih gagah dan modern, sementara Livina terkesan lebih "biasa". Meski keduanya nyaris mirip, detail seperti gril depan dan bentuk lampu membuat Xpander lebih eye-catching.
-
Kekhawatiran Konsumen Terhadap Nissan
Beredar isu bahwa Nissan sedang dalam masalah finansial, membuat calon pembeli khawatir tentang ketersediaan suku cadang dan layanan purnajual. Padahal, Nissan tidak dalam kondisi bangkrut—mereka bahkan sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk fokus pada mobil listrik seperti Nissan Ariya.
Hidup sebagai Livina: Nasib yang Tak Seberuntung Xpander
Jika Xpander diibaratkan sebagai kakak yang sukses, Livina bagai adik yang selalu dibanding-bandingkan. Padahal, dari segi fitur, performa mesin, dan kenyamanan berkendara, keduanya hampir setara. Tapi dunia otomotif tak selalu adil faktor branding, persepsi pasar, dan strategi pemasaran bisa membuat dua produk serupa memiliki nasib berbeda.
Kesimpulan: Pilih Xpander atau Livina?
Jika Anda mencari MPV dengan brand kuat, desain modern, dan nilai jual kembali tinggi, Mitsubishi Xpander adalah pilihan tepat. Namun, jika Anda lebih suka pilihan lebih ekonomis (karena diskon atau promo Nissan yang sering lebih agresif), Nissan Livina tetap bisa dipertimbangkan asal siap dengan risikonya.