Trend . 22/05/2025, 16:49 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Pagi itu, halaman Istana Merdeka tak hanya dipenuhi pengawalan ketat. Di antara deretan pasukan berseragam dan lalu-lalang pejabat tinggi, tampak seekor kucing domestik jantan duduk tenang di atas stroller kecil berwarna krem. Di lehernya tergantung syal merah dengan tulisan “Australia ❤️ Indonesia.” Ia tampak cuek dengan segala keramaian, seolah sudah terbiasa jadi sorotan. Ia adalah Bobby Kertanegara, penghuni baru Istana dan “anak kesayangan” Presiden Prabowo Subianto.
Bobby bukan kucing biasa. Ia seolah menjadi wajah kedua dari sosok Prabowo yang selama ini dikenal tegas, garang, dan patriotik. Bila Prabowo adalah sosok macan podium, Bobby adalah kucing manja yang penuh kasih. Perbedaan keduanya seperti dua sisi mata uang, yang justru saling melengkapi. Di sinilah Bobby jadi pembeda.
Bobby awalnya hanyalah kucing jalanan biasa. Ia ditemukan di sekitar rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, sekitar tahun 2017. Tak ada yang menyangka, si kucing hitam-putih berbulu lebat itu suatu hari akan menetap di Istana Presiden. Dari jalanan ibu kota, kini Bobby punya kamar pribadi di lingkungan istana, lengkap dengan fasilitas premium: scratching post, mainan, hingga tempat tidur empuk berkanopi.
Kehadirannya bukan hanya jadi hiburan pribadi Presiden, tapi juga disadari membawa suasana baru dalam lingkungan formal yang selama ini terasa kaku. Sejak Prabowo dilantik menjadi Presiden RI ke-8 pada Oktober 2024, Bobby tak hanya menjadi maskot, tapi juga "penyambut tamu negara."
Dalam lawatan resmi Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, ke Jakarta, Bobby menjadi kejutan. Sang Perdana Menteri bahkan secara khusus membawa hadiah syal untuk Bobby. Potret mereka bersama viral di media sosial, menampilkan sisi empati dan kehangatan yang jarang terlihat dalam pertemuan antarnegara.
“Ini bukan sekadar kucing, ini representasi suasana baru Indonesia,” ujar seorang staf protokoler yang enggan disebut namanya. Bobby kini bak duta hewan peliharaan Indonesia, membangun simpati bukan dengan pidato, melainkan dengan ekor yang melenggak dan mata bulatnya yang polos.
Hubungan Prabowo dan Bobby tak dibuat-buat. Dalam beberapa video Instagram yang viral di akun @bobbykertanegara, terlihat Presiden Prabowo mengajak Bobby melihat kamar barunya di Istana. Ia menepuk kasur, mengelus kepala Bobby, dan berbicara dengan nada lembut. Sebuah kontras dari sosok yang biasa kita lihat di podium-podium kampanye.
“Pak Prabowo kalau sama Bobby tuh kayak ayah banget,” ujar salah satu petugas rumah tangga Istana. “Pernah ada tamu negara datang, Bobby malah lompat ke pangkuannya. Tapi Bapak cuma senyum dan bilang, ‘Ya, dia pemilik rumah sekarang.’”
Di tengah popularitas anjing presiden seperti Bo dan Sunny (milik Barack Obama), atau kucing Larry dari Downing Street 10 Inggris, Indonesia akhirnya punya tokoh hewan peliharaan yang ikonik. Bobby bukan hanya jadi penyejuk di dalam negeri, tapi punya potensi besar sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.
Tak hanya menemani acara kenegaraan, Bobby juga kerap hadir di event komunitas pecinta hewan, seperti Pet Fest 2025 di Tangerang. Bahkan kabarnya, Bobby akan dijadikan duta kampanye adopsi hewan terlantar oleh Kementerian Sosial bersama komunitas pecinta satwa.
Presiden boleh berganti. Gaya memimpin bisa berubah. Tapi Bobby Kertanegara menunjukkan bahwa bahkan di dalam benteng kekuasaan, selalu ada ruang bagi kasih sayang yang tulus, bahkan dari seekor kucing.
Ia bukan hanya sekadar peliharaan. Ia adalah simbol, bahwa kekuasaan tidak harus kaku. Bahwa kepemimpinan bisa juga disandingkan dengan kelembutan. Dan bahwa di tengah ketegangan politik dan beban negara, seekor makhluk berbulu bisa menjadi alasan tersenyum bagi seluruh bangsa.(*)
PT.Portal Indonesia Media