Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia: Apa Dampaknya bagi Konsumen?

lifestyle.fin.co.id - 25/05/2025, 09:07 WIB

Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia: Apa Dampaknya bagi Konsumen?

Shell. Image (Istimewa).

fin.co.id - Dalam perkembangan terbaru di industri energi, Shell memutuskan untuk menjual seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)-nya di Indonesia. Bisnis ini akan diambil alih oleh perusahaan patungan antara Sefas Group dan mitra asing, Citadel Pacific Limited. Namun, perlu dicatat bahwa akuisisi ini tidak mencakup lini bisnis pelumas Shell yang tetap beroperasi seperti biasa.

Keputusan ini menuai beragam reaksi, termasuk tanggapan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Menurutnya, langkah Shell adalah hal yang wajar dalam dunia korporasi.

"Itu kan aksi korporasi, business to business. Karena mereka bukan BUMN, kita harus menghargai hak setiap perusahaan swasta untuk mengambil keputusan bisnis,"   jelas Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (23/5/2025).

Merek Shell Tetap Ada, Standar Layanan Tidak Berubah

Bagi konsumen yang setia mengisi bahan bakar di SPBU Shell, kabar baiknya adalah operasional stasiun pengisian bahan bakar ini tidak akan mengalami perubahan signifikan. Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, menegaskan bahwa merek Shell serta kualitas bahan bakarnya tetap tersedia.

"Shell menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia. Namun, merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap bisa dinikmati pelanggan,"   ujar Susi dalam keterangan resminya.

Pengalihan ini dilakukan melalui skema perjanjian lisensi, di mana penerima lisensi (Sefas Group dan Citadel Pacific Limited) berhak menggunakan merek Shell dengan tetap mematuhi standar operasional yang telah ditetapkan. Artinya, konsumen tidak perlu khawatir dengan perubahan kualitas layanan.

Tim dan Layanan SPBU Shell Tetap Sama

Salah satu poin penting yang ditekankan Shell adalah keberlanjutan operasional. Susi Hutapea memastikan bahwa tidak akan ada perubahan tim maupun cara kerja di SPBU Shell.

"Tim yang melayani pelanggan tetap sama, dan kegiatan bisnis akan berjalan seperti biasa. Shell berkomitmen untuk menjaga operasional yang aman dan andal,"   tegasnya.

Dengan demikian, konsumen dapat tetap mengisi bahan bakar di SPBU Shell tanpa khawatir terhadap perbedaan layanan pasca-akuisisi.

Apa Artinya bagi Pasar BBM Indonesia?

Keputusan Shell untuk melepas bisnis SPBU-nya di Indonesia menunjukkan dinamika industri energi yang terus berkembang. Meski demikian, dengan tetap dipertahankannya merek dan standar Shell, pasar BBM Tanah Air tidak akan mengalami gejolak berarti.

Bagi konsumen, yang terpenting adalah kualitas bahan bakar dan layanan tetap terjaga. Sementara bagi kompetitor, ini bisa menjadi momen untuk meningkatkan daya saing di tengah perubahan kepemilikan salah satu pemain besar di industri ini.

Kesimpulan

Shell mungkin telah melepas bisnis SPBU-nya di Indonesia, tetapi komitmennya terhadap kualitas produk dan layanan tidak berubah. Dengan skema lisensi yang diterapkan, konsumen tetap bisa menikmati bahan bakar berkualitas dengan merek yang sudah dipercaya puluhan tahun. Jadi, tak perlu ragu untuk tetap mengisi BBM di SPBU Shell!

Aries Setianto
Penulis
-->