fin.co.id - Alam Kulkul Boutique Resort kini resmi berada di bawah kendali Daewoong Bio Indonesia. Apa makna di balik akuisisi ini, dan bagaimana Bali akan diubah menjadi pusat simposium dan wellness hospitality untuk Asia Tenggara? Simak langkah strategis yang bisa memengaruhi masa depan sektor pariwisata dan kesehatan di Indonesia.
Alam Kulkul Boutique Resort Jadi Pusat Simposium dan Wellness
Harga akuisisi tidak disebutkan secara resmi, namun Daewoong Bio Indonesia telah menyelesaikan akuisisi penuh terhadap PT WIETASHA PUTRINDOWISATA, pengelola Alam Kulkul Boutique Resort. Properti ini berada di jantung Kuta, tepat di seberang Pantai Kuta dan tak jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Menurut laporan resmi yang dirilis hari ini, 4 Juni 2025, langkah ini merupakan bagian dari ekspansi Daewoong di sektor wellness hospitality yang terintegrasi dengan pendidikan dan bisnis. Resort ini akan diposisikan ulang sebagai pusat simposium internasional dan retret kesehatan kelas dunia.
Identitas Bali Tetap Dijaga, Standar Layanan Ditingkatkan
Meski akan menjalani transformasi, identitas budaya Alam Kulkul Boutique Resort tetap dipertahankan. Daewoong memastikan bahwa sentuhan arsitektur khas Bali dan taman tropis akan tetap menjadi daya tarik utama resort bintang empat ini.
Dalam rencana pasca-akuisisi, fasilitas seperti multi-function symposium hall dan layanan wellness akan ditambahkan. Hal ini diharapkan mampu menarik segmen baru wisatawan bisnis dan kesehatan yang makin berkembang di Asia Tenggara.
Visi Daewoong: Ekosistem Terpadu untuk Kolaborasi Global
Presiden Direktur Daewoong Bio Indonesia, Young Hoon Joh, menjelaskan bahwa akuisisi ini sejalan dengan visi perusahaan. “Kami ingin menciptakan platform kolaborasi antara industri hospitality, wellness, dan pertukaran pengetahuan,” ujar Joh seperti dikutip dari siaran pers resmi.
Melalui Alam Kulkul Boutique Resort, Daewoong berharap bisa menjadikan Bali sebagai titik temu berbagai pihak: peneliti, profesional medis, hingga pelaku industri kreatif.
Baca Juga
Jejak Daewoong di Indonesia Semakin Kuat
Daewoong pertama kali masuk ke Indonesia pada 2005. Sejak itu, perusahaan ini aktif mengembangkan fasilitas produksi biofarmasi dan program pelatihan profesional. Salah satu tonggaknya adalah pendirian Daewoong Infion pada 2014, pabrik biofarmasi pertama di Indonesia.
Selain itu, Daewoong telah menjalin kerja sama strategis dengan kampus ternama seperti UI, ITB, dan IPB untuk riset sel punca hingga toksin botulinum. Ini membuktikan bahwa akuisisi Alam Kulkul Boutique Resort hanyalah bagian dari rencana besar integrasi antar sektor.
Bali Jadi Pusat Ekonomi Gaya Hidup Terpadu
Dalam beberapa tahun terakhir, Daewoong meluncurkan berbagai inisiatif seperti Global Basecamp, BWork Canggu (2021), dan klinik estetika NULOOK (2023). Mereka juga aktif mengembangkan talenta lokal melalui program beasiswa dan kelas bahasa Korea.
Akuisisi Alam Kulkul disebut sebagai perwujudan nyata dari integrated lifestyle economy yang menjadi model bisnis masa depan Daewoong. Melalui pendekatan ini, perusahaan ingin menyatukan kebutuhan profesional, kesehatan, dan budaya dalam satu lokasi yang harmonis.
Investasi Jangka Panjang dengan Akar Budaya Lokal
Alam Kulkul Boutique Resort bukan sekadar properti yang diakuisisi. Ia adalah simbol transformasi Bali sebagai pusat wellness dan bisnis internasional. Dengan strategi jangka panjang yang mengedepankan nilai lokal dan jaringan global, Daewoong memberi sinyal kuat tentang arah baru pariwisata Indonesia.
Langkah ini juga menandai babak baru bagi Kuta—bukan hanya sebagai destinasi liburan, tapi sebagai pusat kolaborasi Asia di sektor hospitality dan kesehatan. (*)