Menurunkan Berat Badan dengan Pola Intermittent Fasting

lifestyle.fin.co.id - 05/09/2025, 09:02 WIB

Menurunkan Berat Badan dengan Pola Intermittent Fasting

Diet Intermittent Fasting. Foto: Unsplash/ Elena Leya

fin.co.id - Diet Intermittent Fasting kini menjadi salah satu metode pola makan yang paling banyak dibicarakan. Pola makan ini dianggap lebih sederhana karena tidak terlalu membatasi jenis makanan, melainkan fokus pada kapan waktu makan dan kapan tubuh beristirahat dari asupan makanan.

Bayangkan, kamu tetap bisa menikmati makanan favorit, hanya saja waktunya yang dibatasi. Selain membantu menurunkan berat badan, pola makan ini juga dipercaya mendukung kesehatan metabolisme, meningkatkan energi, hingga membuat pola tidur lebih baik.

Berikut beberapa pilihan metode Diet Intermittent Fasting yang bisa kamu sesuaikan.

1. Metode 16/8: Favorit Bagi Banyak Orang

Metode ini populer karena praktis. kamu berpuasa selama 16 jam, lalu menggunakan jendela 8 jam untuk makan. Misalnya, mulai makan pukul 12 siang hingga 8 malam, kemudian berpuasa hingga siang keesokan harinya.

2. Puasa 5:2: Fleksibilitas dalam Satu Minggu

Dalam metode ini, kamu bisa makan normal selama lima hari dalam seminggu, lalu pada dua hari lainnya membatasi asupan kalori secara signifikan. Pola ini dianggap fleksibel dan tidak terlalu membebani tubuh.

3. Metode 12/12: Pilihan Ringan untuk Pemula

Bagi pemula, pola ini dianggap paling mudah. kamu hanya perlu membagi waktu menjadi 12 jam untuk makan dan 12 jam sisanya untuk berpuasa. Contohnya, jika makan terakhir pukul 8 malam, maka baru bisa makan kembali pukul 8 pagi.

4. Eat-Stop-Eat: Tantangan Sekali atau Dua Kali Seminggu

Metode ini tergolong lebih ekstrem karena mengharuskanmu berpuasa penuh selama 24 jam, satu hingga dua kali dalam seminggu. Meski terdengar menantang, banyak orang merasakan manfaat signifikan pada pembakaran lemak. Namun, metode ini sebaiknya hanya dijalankan oleh mereka yang sudah terbiasa dengan pola puasa intermiten.

Dengan disiplin dan kesabaran, puasa intermiten bisa menjadi kunci menuju tubuh ideal sekaligus kesehatan jangka panjang.

Wanda Afifah
Penulis