fin.co.id – Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, menandai perhelatan pameran industri multi-sektor terbesar di Asia Tenggara. Dengan tema “Sustainability for Industrial Transformation”, ajang ini menghadirkan lebih dari 2.000 perusahaan dari 40 negara, menempati area seluas 143.000 meter persegi.
Event Lead IEE Series 2025, Hanung Hanindito, menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini berbeda dari sebelumnya karena semakin menekankan isu keberlanjutan. Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan arah kebijakan pemerintah, mulai dari transisi energi terbarukan, penguatan ekosistem kendaraan listrik (EV), hingga pengelolaan sampah terpadu.
“Kami ingin menjadikan IEE Series sebagai platform untuk mengampanyekan program keberlanjutan melalui sektor-sektor industri yang kami layani,” ujar Hanung.
Transformasi Industri Lewat Teknologi Hijau
Di arena pameran, berbagai inovasi dipamerkan mulai dari alat berat bertenaga listrik, sistem smart building, hingga material rendah karbon. Kehadiran teknologi ini diharapkan menjawab kebutuhan pembangunan nasional, khususnya proyek strategis seperti IKN Nusantara, program 3 juta rumah rakyat, dan infrastruktur pendidikan.
Hanung menekankan, tahun ini fokus pameran diarahkan pada material bangunan yang mendukung proyek perumahan skala kecil dan menengah. “Kami ingin teknologi yang ditampilkan lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat, seperti bahan bangunan untuk rumah subsidi maupun bangunan komersial,” jelasnya.
Dampak terhadap Ekonomi Nasional
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sektor konstruksi berkontribusi hampir 10 persen terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 8,7 juta tenaga kerja. Melalui IEE Series, Pamerindo Indonesia berupaya menjaga momentum pertumbuhan ini dengan menghadirkan produk baru yang bisa dimanfaatkan di pasar domestik.
“IEE Series tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah investasi, promosi, hingga transfer pengetahuan antarindustri,” kata Hanung.
Baca Juga
Implementasi Prinsip Keberlanjutan
Sejak 2023, IEE Series mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam pelaksanaannya. Pamerindo menggandeng perusahaan pengelola limbah untuk meminimalisasi sampah pameran agar tidak berakhir di TPA. Penggunaan karpet juga dikurangi signifikan, dari biasanya ribuan meter persegi.
Selain itu, program Better Stand mendorong peserta pameran menggunakan material ramah lingkungan dan dapat dipakai kembali. Peserta terbaik mendapat penghargaan kategori bronze, silver, dan gold, lengkap dengan insentif berupa potongan biaya kepesertaan di tahun berikutnya.
“Kami ingin seluruh peserta tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga menyuarakan komitmen keberlanjutan di industrinya,” tegas Hanung.
Kolaborasi Lintas Sektor
Pameran yang juga menghadirkan lima sektor utama—Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, dan ADEXCO—menjadi ruang temu penting antara pelaku usaha nasional dan internasional.
Hanung berharap, ke depan IEE Series dapat terus menjadi hub industri energi dan engineering di Asia Tenggara. “Harapannya, ajang ini bisa menjadi satu-satunya pameran di mana pelaku bisnis berbicara soal investasi, inovasi, dan masa depan industri,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah serta partisipasi ribuan pelaku usaha global, IEE Series 2025 menegaskan perannya sebagai katalis transformasi industri Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan. (*)