fin.co.id - Taman Safari Indonesia (TSI) kembali mencetak sejarah lewat International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2025. Ajang bergengsi ini resmi ditutup pada malam puncak Awarding Night yang digelar di MGP Space, SCBD Jakarta, Sabtu (8/11). Mengusung tema “The Picture of Nature’s Secret”, acara ini menjadi wadah apresiasi bagi ribuan kreator visual yang turut berkontribusi dalam pelestarian satwa lewat karya mereka.
Tahun ini, IAPVC mencatat 26.291 karya foto dan video dari 9.115 peserta, meningkat 10% dibanding tahun 2024. Peningkatan tersebut menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi alam dan satwa liar. Kamera dan smartphone kini tak sekadar alat dokumentasi, tapi juga medium untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.
Presiden Direktur Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau, menyebut setiap karya yang masuk memiliki pesan mendalam. “Setiap foto dan video berbicara tentang perjuangan, keindahan, dan harapan. Konservasi bukan tugas satu pihak, tapi gerakan bersama yang lahir dari kreativitas dan empati,” ujarnya.
Sementara itu, fotografer senior Arbain Rambey yang menjadi salah satu juri menilai peserta tahun ini tampil lebih berani dan penuh makna. “Mereka tidak hanya memotret satwa, tapi menangkap cerita di balik tatapan dan gerakannya. Inilah yang membuat karya-karya IAPVC 2025 punya kedalaman emosional,” katanya.
Puncak penghargaan tahun ini diraih oleh Adhitya Wibhawa, yang sukses memenangkan Grand Prize IAPVC 2025. Karyanya menampilkan potret seekor elang dengan pencahayaan dramatis, menghadirkan nuansa misterius sekaligus penuh kekuatan. Dewan juri menilai foto tersebut menggambarkan hubungan spiritual antara manusia dan alam.
Selain trofi bergengsi, para pemenang juga berhak atas hadiah spektakuler termasuk 1 unit mobil listrik Wuling Air EV Lite dan uang tunai ratusan juta rupiah. Lebih dari itu, mereka menjadi bagian dari generasi baru wildlife storytellers yang menyuarakan pesan pelestarian alam dengan semangat dan tanggung jawab.
Act CMO Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain, menegaskan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang seni, tapi juga sarana edukasi publik. “Lewat IAPVC, kami ingin menanamkan cinta terhadap satwa dan alam. Peserta datang dari berbagai latar belakang, termasuk banyak perempuan, membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak mengenal gender,” ujarnya.
Baca Juga
Kesuksesan penyelenggaraan IAPVC 2025 juga didukung kolaborasi lintas sektor bersama AICE, Wuling, tiket.com, Bank Mandiri, Pocky, Cap Panda, Wong Coco, Mayora, dan MGP Space. Dengan semangat “Celebrating the Champions of Conservation”, Taman Safari Indonesia berkomitmen terus menghadirkan platform kreatif yang menggabungkan seni, edukasi, dan aksi nyata untuk masa depan bumi yang lebih lestari. (*)