Pengertian Puasa: Ini Hukum dan Rukun Islam serta Bacaan Niatnya
Puasa Ramadan sebentar lagi. Sumber foto: pixabay--
FIN.CO.ID- Siapa yang ingin memahami pengertian puasa? artikel ini akan memberikan hukum islam puasa dan niat bacaanya.
Dalam bahasa Arab, puasa disebut juga shaum atau shiam. Kata ini berasal dari shaamu, yashuumu, dan shauman wa shiyaaman yang artinya menahan diri dari melakukan sesuatu.
Dalam buku berjudul Bekal Ramadhan dan Idul Fitri Menyambut Ramadhan oleh Saiyid Mahadir, Lc, MA, pengertian puasa adalah ibadah dalam rangka menahan diri dari segala sesuatu.
Kemudian dalam kitab berjudul Subul Al Salam oleh Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan'ani, pengertian puasa dalam Islam meliputi ibadah menahan diri dari makan, minum, jima’ (bercampur dengan istri) dan lain-lain yang telah diperintahkan kepada umat serta menahannya sepanjang hari menurut cara yang disyariatkan.
BACA JUGA:
- 5 Manfaat Kurma untuk yang Berpuasa: Cegah Dehidrasi hingga Menjaga Kadar Gula Darah
- Ini 16 Buah Untuk Berbuka Puasa, Bisa Kembalikan Cairan, Tambah Energi dan Elektrolit Tubuh yang Hilang
Berikutnya dalam buku berjudul Bekal Ramadhan oleh Ahmad Zarkasih, Lc, pengertian puasa termasuk ibadah dengan syarat beragama Islam, baligh (dewasa), berakal atau tidak gila, sehat, mampu menunaikannya, tidak dalam perjalanan, serta suci dari haid dan nifas.
Pengertian lainnya, menurut syara', melansir dari Jurnal Kemenag RI, As-shaum adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
Ditinjau dari segi hukum Islam, ada tiga macam puasa yakni:
1. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan setiap muslim dan tidak boleh ditinggalkan tanpa sebab yang jelas. Jika pun harus ditinggalkan, maka wajib hukumnya untuk diganti di lain hari. Termasuk dalam puasa wajib antara lain puasa ramadhan, puasa qadha, puasa nazar, dan puasa kafarat.
2. Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang dikerjakan untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT. Sementara jika ditinggalkan tidaklah berdosa. Contohnya, puasa 6 hari di bulan syawal, puasa arafah, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, dan lain sebagainya,
3. Puasa Haram
Puasa haram bermakna puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu. Contohnya berpuasa pada dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, puasa pada hari tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah)
Karena sebentar lagi akan memasuki Ramadan, yuk kita membahas puasa di bulan suci tersebut. Dalam kalender Islam Hijriyah, Ramadhan adalah bulan ke-sembilan. Bulan ini dianggap merupakan bulan bertabur pahala dan keberkahan.
Karena itu, selama satu bulan penuh umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Selain itu, bulan ini juga diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, hingga bersedekah.
Sebagaimana disebutkan, bahwa puasa Ramadan termasuk puasa wajib. Artinya, jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan berdosa dan wajib untuk diganti (qadha).
Adapun ketentuan dan dalil yang mewajibkan puasa di bulan ramadhan adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah: 183.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa."
BACA JUGA:
- Cara Menurunkan Berat Badan saat Bulan Puasa Ramadhan 2024, Ayo Ikutin!
- Kapan Puasa 2024? Ini Jadwal Ramadhan Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU
Puasa Ramadan juga termasuk dalam salah satu rukun Islam yang kelima. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan" (HR. Bukhari - Muslim).
Lantas apa syarat wajib puasa? Berikut penjelasannya:
1. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, puasa hanya diwajibkan kepada umat Islam.
2. Baligh
Baligh artinya cukup umur. Bagi laki-laki baligh ditandai dengan mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan sudah mengalami haid (menstruasi).
3. Kuat dan Mampu Berpuasa
Orang yang dalam keadaan sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka. Akan tetapi diwajibkan baginya mengganti (qadha) puasanya tersebut di hari-hari lain di luar bulan Ramadan.
4. Berakal
Orang gila, orang yang hilang akalnya karena pingsan ataupun mabuk maka tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadan.
Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi. Jika tidak, maka puasanya dianggap batal atau tidak sah.
1. Beragama Islam
Orang yang tidak beragama Islam tidak dihitung puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.
2. Mumayyiz
Mumayyiz adalah masa usia kurang lebih 7 tahun. Atau saat seseorang sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk.
3. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas maka tidak sah baginya untuk berpuasa.
4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Tidak boleh berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.
BACA JUGA:
- Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh: Arab, Latin dan Artinya
- Puasa Nisfu Syaban 2024 Kapan? Ini Jadwal dan Bacaan Niatnya
Pembahasan selanjutnya adalah rukun puasa. Rukun puasa terdiri dari dua unsur, yaitu:
1. Niat
Niat adalah keinginan atau tekad untuk menjalankan ibadah puasa pada hari yang dimaksud. Niat ini harus diucapkan di dalam hati atau secara lisan pada malam sebelum puasa dimulai atau sebelum terbit fajar.
2. Menahan diri
Selama berpuasa, seorang muslim harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain. Menahan diri harus dilakukan dari fajar hingga terbenam matahari.
Terakhir, menyangkut tujuan utama dari puasa Ramadhan. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, tujuan lainya yaitu.
1. Mengajarkan rasa empati
Puasa Ramadan mengajarkan rasa empati kepada umat Muslim karena selama berpuasa, seseorang merasakan lapar dan haus seperti yang dialami oleh orang yang kurang beruntung atau yang hidup dalam kemiskinan.
2. Menumbuhkan rasa kemandirian
Puasa Ramadan juga dapat menumbuhkan rasa kemandirian dalam diri seseorang. Selama berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam hal ini, seseorang harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk menjalankan puasa dengan baik.
3. Menjaga Kesehatan
Selain tujuan spiritual, puasa Ramadan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Puasa juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
4. Meningkatkan solidaritas sosial
Puasa Ramadan memiliki manfaat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan saling membantu di kalangan umat Islam. Selama Ramadan, umat Islam sering kali mengadakan kegiatan berbagi makanan dan minuman dengan orang-orang yang kurang beruntung, sehingga terjalinlah rasa solidaritas dan kebersamaan yang kuat.
5. Meningkatkan kebersihan moral
Puasa Ramadan juga memiliki tujuan untuk membentuk karakter muslim yang lebih baik, seperti meningkatkan kesabaran, ketahanan, dan rasa empati terhadap sesama. Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam diharuskan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dilarang dalam agama diantaranya berbohong dan mencuri.
Semoga uraian ini bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan!
Sumber: