Bahaya Mencabut Bulu Hidung Sembarangan, Risikonya Infeksi hingga Dampak Buruk pada Pernapasan

Bahaya Mencabut Bulu Hidung Sembarangan, Risikonya Infeksi hingga Dampak Buruk pada Pernapasan

Jangan mencabut bulu hidung sembarangan. Sumber foto google--

FIN.CO.ID – Jangan mencabut bulu hidung sembarangan! Hal itu berdampap pada risiko infeksi hingga dampak buruk pada pernapasan. 

Bulu hidung berperan sebagai filter yang menyaring debu, serangga kecil, hingga mikroorganisme seperti bakteri dan virus masuk ke paru-paru ketika bernapas. Selain itu, mempertahankan kelembapan di dalam hidung.

Hidung yang dipenuhi rambut mikroskopis atau disebut silia juga berfungsi mendorong lendir dan kotoran lainnya menjauh dari paru-paru.

Lantas apa saja dampak buruk mencabut bulu hidung bagi kesehatan? Berikut penjelasannya yang perlu kamu ketahui.

BACA JUGA:

1. Furunkulosis hidung

Bahaya mencabut bulu hidung lainnya, timbulnya rasa sakit pada pangkal hidung. Hal ini biasanya disebut dengan furunkulosis atau infeksi dalam pada folikel rambut di hidung. Infeksi ini biasanya menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan.

2. Infeksi hidung

Mencabut bulu hidung juga dapat menyebabkan infeksi atau vestibulitis hidung. Infeksi ini diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus.

Selain mencabut bulu hidung, infeksi dapat disebabkan juga oleh mengupil, tindik hidung, dan meniup hidung berlebihan yang menimbulkan luka. Gejala infeksi biasanya meliputi kemerahan di dalam dan luar area hidung, benjolan seperti jerawat, kerak di sekitar lubang hidung, dan rasa sakit.

BACA JUGA:

3. Rambut tumbuh ke dalam

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, mencabut bulu di hidung dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam (ingrown nose hair).

Ditambahkan Healthline, gejala umum bulu hidung tumbuh ke dalam meliputi pembentukan benjolan seperti jerawat atau bisul, iritasi, nyeri, dan gatal.

4. Meningkatkan risiko asma

Bulu hidung sangat berguna untuk mencegah asma karena fungsinya menghalangi debu dan alergen.

Namun ketika mencabutnya terlalu banyak justru akan membawa banyak partikel melewati hidung dan masuk ke paru-paru sehingga meningkatkan risiko terkena asma.

Hal ini didukung dengan penelitian pada 2011 yang melihat hubungan antara kepadatan bulu hidung dan perkembangan asma pada orang dengan alergi musiman.

Dari 233 peserta yang dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah rambut, peneliti menemukan peserta dengan bulu hidung paling sedikit memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.

5. Sinusitis

Mencabut bulu hidung juga dapat menyebabkan sinusitis, dikutip dari Mirror. Kondisi ini memiliki gejala seperti sakit kepala, nyeri wajah, hidung meler, dan hidung tersumbat.

6. Infeksi serius

Dilansir dari Times of India, wajah manusia memiliki area segitiga bahaya atau the danger triangle of the face yang meliputi hidung ke sudut mulut.

Di area ini terdapat saraf dan pembuluh darah yang terhubung langsung ke otak. Apabila terjadi infeksi maka bakteri atau virus akan dapat menyebar dengan cepat hingga ke pusat sistem saraf bahkan berisiko mengalami kelumpuhan.

Nah, mencabut bulu hidung sama berbahayanya dan berisiko memindahkan infeksi dari pembuluh darah ke otak. Meskipun infeksi ini jarang terjadi, tetapi seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan lebih rentan terhadapnya.

7. Merusak kulit bagian dalam hidung

Mencabut bulu hidung tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit bagian dalam hidung dan meninggalkan patogen. Hal inilah yang menyebabkan infeksi pada hidung.

Sebenarnya boleh saja bulu hidung dirapikan apabila sudah mulai panjang.  Tetapi, sebaiknya dilakukan dengan cara yang benar dan aman.

Berikut tipnya:

1.Gunting khusus

Agar lebih aman, gunakan gunting khusus untuk menghilangkan bulu hidung. Gunting ini memiliki ujung bulat dan tumpul sehingga mempermudah proses menggunting bulu hidung. Gunting ini juga sudah didesain secara khusus untuk mencegah terjadinya luka di area sekitar hidung.

Ketika menggunakannya, disarankan untuk duduk atau berdiri di depan cermin dengan pencahayaan yang baik. Bersihkan hidung terlebih dahulu dari dari kotoran hidung yang menempel, kemudian gunting bulu hidung secara perlahan.

Setelah bulu hidung digunting, embuskan napas dari hidung agar bulu yang tergunting dapat keluar. Perlu diingat pencukuran bulu hidung hanya di bagian tepinya saja.

2.Waxing

Mencabut bulu hidung secara manual maupun waxing sebenarnya tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan bulu hidung tumbuh ke dalam kulit. Hal ini bisa menimbulkan bisul dan infeksi di dalam hidung. Namun, jika ingin tetap melakukan waxing di rumah, ikuti selalu petunjuk penggunaan.

Kamu disarankan mengoleskan lilin atau wax hanya di bagian tepi lubang hidung guna mencegah terjadinya luka di dinding lapisan dalam hidung. Apabila area hidung terasa perih setelah waxing dilakukan, cobalah untuk mengompresnya dengan handuk hangat. Langkah ini dapat meredakan nyeri sekaligus membantu proses penyembuhan setelah waxing.

 3. Laser hair removal

Apabila Anda ragu menggunakan cara manual, pencabutan bulu hidung dengan laser (laser hair removal) bisa menjadi pilihan. Namun, cara ini berisiko menyebabkan luka pada selaput lendir di dalam rongga hidung.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tindakan laser hair removal dilakukan oleh dokter yang ahli dalam bidang ini, guna mengurangi risiko terjadinya efek samping, seperti iritasi atau terlukanya selaput lendir. (*) 

 

Eko Nugros

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.