FIN.CO.ID - Bagi Anda pecinta kuliner dan keberagaman budaya, pernahkah mencicipi kue keranjang saat Imlek?
Kue ini pada dasarnya adalah kue spesial yang biasa ditemukan saat Tahun Baru Imlek.
Selain itu, kue keranjang sebenarnya mempunyai sejarah dan makna yang kaya akan makna khusus.
Untuk itu pada artikel kali ini kami akan menjelaskan pengertian dan sejarah kue keranjang.
Sejarah dan Arti Kue Keranjang Kue Keranjang, juga dikenal sebagai "nian gao" dalam bahasa Mandarin, memiliki sejarah yang panjang dan kaya.
BACA JUGA:
- Mengenal Tradisi Kue Keranjang saat Imlek dan Makna di Baliknya
- Kue Keranjang, Makanan Khas Imlek yang Sudah Melegenda di Indonesia
Kue ini dibuat dari tepung ketan yang dikukus sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan manis.
Kue asal Tiongkok ini telah menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek selama berabad-abad.
Tradisi memanggang dan memakan kue keranjang konon membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun mendatang.
Asal usul kue keranjang berkaitan erat dengan legenda Tiongkok kuno.
Menurut sejarah, kue ini awalnya merupakan persembahan kepada para dewa untuk melindungi desa dari roh jahat.
Sejak saat itu, kue keranjang menjadi simbol perlindungan dan harapan, serta menjadi hidangan wajib saat perayaan Tahun Baru Imlek.
BACA JUGA:
- Imlek 2023: Bunga Prem, Kue Keranjang hingga Baju Cheongsam Jadi Barang Paling Laris di Tokopedia
- Sejarah Kue Keranjang Pada Perayaan Imlek, Ternyata Berawal dari Mitos Raksasa Bernama Nian
Kue keranjang juga sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran saat Tahun Baru Imlek.
Secara tradisional, makan kue keranjang saat Tahun Baru Imlek dikatakan membawa kenaikan dan kemajuan dalam hidup, karena "nian" dalam nian gao berarti "tahun" dan "gao" berarti "tinggi" atau "naik".